Politbiro Korea Utara Bahas Langkah Tindak Lanjut Lawatan Kim Jong Un ke Rusia

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berjabat tangan dengan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, saat ia mengunjungi Vladivostok, Rusia, 16 September 2023. (Foto: KCNA via REUTERS)

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un membahas langkah-langkah tindak lanjut kunjungannya baru-baru ini ke Rusia dalam pertemuan formal pertama politbiro Partai Pekerja sejak ia kembali dari lawatan tersebut, kata media pemerintah KCNA pada Jumat (22/9).

Kim kembali dari kunjungan kenegaraannya selama seminggu ke Rusia pada pekan lalu. Dalam lawatan tersebut, Kim dan Presiden Rusia Vladimir Putin sepakat untuk meningkatkan kerja sama militer dan ekonomi.

Pada Rabu (20/9), Kim memberi arahan kepada politbiro komite pusat partai mengenai kunjungannya. Para peserta mengembangkan cara-cara untuk mengimplementasikan hasil-hasilnya secara ‘praktis dan komprehensif’, begitu pula langkah-langkah jangka panjang yang ‘konstruktif’ untuk mengembangkan hubungan dengan Rusia, kata KCNA.

“Dia menekankan perlunya memperkuat hubungan erat dan kerja sama di bidang-bidang terkait dari kedua negara untuk memperluas dan mengembangkan kerja sama di setiap bidang secara menyeluruh,” katanya.

BACA JUGA: Kim Jong Un dan Rusia Diskusikan Kerja Sama Militer di 'Masa Kejayaan' Baru

KCNA juga mengatakan kunjungan Kim menempatkan hubungan bilateral “pada tingkat strategis baru sebagai respons terhadap tuntutan era baru dan membawa perubahan radikal dalam situasi geopolitik dunia”.

Seoul dan Washington menyatakan kekhawatirannya bahwa Rusia mungkin berusaha memperoleh pasokan amunisi dari Korea Utara untuk menambah persediaan amunisi yang semakin menipis di tengah perang dengan Ukraina. Di sisi lain, Pyongyang tengah mencari bantuan teknologi untuk program nuklir dan rudalnya.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, menyebut dalam pidatonya di sidang tahunan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, Rabu (20/9), bahwa jika Rusia membantu Korea Utara memajukan program senjatanya dengan imbalan bantuan perang di Ukraina, akan menjadi “provokasi langsung” dan Seoul serta sekutunya tidak akan tinggal diam. [ah/gg]