Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina menyerukan tindakan terhadap seorang pejabat di partainya yang mengancam akan menyerang secara fisik Peter Haas, duta besar Amerika Serikat untuk Bangladesh.
Pejabat tersebut membenarkan perkataannya dengan mengklaim bahwa Haas bekerja untuk kepentingan oposisi Partai Nasionalis Bangladesh (BNP) menjelang pemilu yang dijadwalkan berlangsung pada awal Januari mendatang.
Meskipun tidak diungkapkan secara jelas tindakan apa yang telah diperintahkan, Menteri Muda Luar Negeri Bangladesh Shahriar Alam, pada Jumat (10/11), mengonfirmasi kepada wartawan lokal di Dhaka bahwa perdana menteri telah mengarahkan tindakan terhadap pejabat tersebut.
Dalam klip video yang viral di media sosial pada pekan lalu, Mujibul Haque Chowdhury, ketua unit Partai Liga Awami (Awami League/AL), partai asal Hasina di subdivisi Chittagong, terlihat melontarkan ancaman dan hinaan kepada duta besar AS dalam sebuah pertemuan politik pada 6 November.
BACA JUGA: Perubahan Iklim Perburuk Wabah Demam Berdarah di Bangladesh“Peter Haas mengatakan ia ingin melihat pemilu yang bebas dan adil di sini. Saya mengatakan, 'Peter Haas, pengetahuan Anda sama seperti bayi yang baru lahir, sementara kami sebenarnya sudah dewasa,'” kata Chowdhury dalam video tersebut. “Anda tidak tahu apa yang mampu kami lakukan. Anda akan tahu betapa berbahayanya kami setelah kami menghajar Anda.”
Chowdhury menambahkan: “Bagi anggota BNP, Anda adalah dewa, penyelamat. Tapi kami tidak takut padamu. Anda tidak bisa menyakiti kami dengan cara apa pun.”
Saat video tersebut menyebar di media sosial, Hasina mengarahkan rekan-rekan partainya untuk mendisiplinkan Choudhury pada pertemuan Komite Sentral AL yang digelar pada Kamis (16/11).
Obaidul Quader, sekretarias jenderal Partai AL, mengakui bahwa komentar yang dilontarkan Chowdhury terhadap duta besar AS itu kasar.
“Peter Haas, sebagai seorang duta besar, adalah orang yang terhormat. Komentar dari Mujibul Haque Chowdhury, yang telah beredar di media, itu tidak sopan dan tidak senonoh. Kami akan mengambil sanksi disiplin terhadapnya atas pelanggaran yang ia lakukan,” kata Quader dalam konferensi pers. [my/lt]