Vladimir Kara-Murza, seorang politisi oposisi dan pengecam keras presiden Rusia Vladimir Putin, terakhir kali terlihat oleh pengacaranya pada 2 Juli, sebelum dilaporkan dipindahkan ke rumah sakit dua hari kemudian, demikian tulis istrinya di platform media sosial X pada Selasa (9/7).
Istrinya, Yevgenia Kara-Murza, mengatakan bahwa petugas penjara memberitahunya bahwa suaminya telah dikirim ke rumah sakit penjara untuk menjalani "pemeriksaan." Dia mengatakan bahwa para pengacara tidak dapat menemui Vladimir Kara-Murza sejak 2 Juli, dua hari sebelum dia dilaporkan dipindahkan ke rumah sakit di sebuah penjara di kota Omsk, Siberia.
Istri dan pengacaranya telah menyatakan keprihatinan mereka atas kesehatan Kara-Murza sejak ia dipindahkan.
Pada April 2023, Vladimir Kara-Murza, 42, dijatuhi hukuman 25 tahun penjara atas tuduhan mendiskreditkan militer Rusia dan pengkhianatan atas pernyataan yang dibuatnya tentang kebijakan Kremlin. Hukumannya yang lama merupakan salah satu hukuman terberat yang pernah dijatuhkan kepada seorang lawan politik di negara tersebut.
Ia dan para pendukungnya menolak tuduhan tersebut dan menyebutnya sebagai tuduhan bermotif politik.
Vladimir Kara-Murza menderita polineuropati, yang mematikan rasa pada anggota tubuh, setelah ia tiba-tiba sakit parah dalam dua kesempatan terpisah di Moskow - pada 2015 dan 2017 - dengan gejala-gejala yang mirip dengan keracunan. Kondisinya dilaporkan semakin memburuk selama ia berada di sel isolasi.
Dia telah meminta Moskow untuk menyelidiki peracunannya, menuduh bahwa hal itu dilakukan oleh dinas keamanan Rusia.
Istri Kara-Murza mengatakan bahwa Kara-Murza menerima pengobatan untuk kondisinya ketika ia berada dalam penahanan praperadilan di Moskow, tetapi para pengacara diberitahu bahwa tidak ada cara untuk memberikan obat kepadanya di penjara di Omsk, tempat ia ditahan.
Saat berada di penjara, Kara-Murza memenangkan Hadiah Pulitzer 2024 untuk komentar yang ia tulis yang mengkritik Putin dan dimuat harian The Washington Post.
BACA JUGA: Rusia Jatuhi Hukuman 6 Tahun Penjara kepada Penulis Naskah dan Sutradara karena 'Membenarkan Terorisme'Dalam sebuah artikel di Kyiv Post, Ilya Yashin, tokoh oposisi lain yang dipenjara, mengatakan kepada pengacaranya bahwa ia khawatir mengenai Vladimir Kara-Murza, dengan mengatakan bahwa ia "harus diselamatkan" dan bahwa "ancaman terhadap nyawanya tidak hanya nyata, tetapi juga mengerikan."
Memorial, sebuah kelompok hak asasi manusia di Rusia, menyatakan bahwa Vladimir Kara-Murza adalah seorang tahanan politik dan menyerukan pembebasannya, seperti halnya seruan para pejabat Barat.
OVD-Info, kelompok hak asasi manusia lainnya di negara itu, melaporkan bahwa sejak Februari 2022, ketika Rusia menginvasi Ukraina, 983 orang telah dikenai tuduhan kriminal karena menentang tindakan Rusia. Kelompok tersebut juga melaporkan bahwa hampir 9.500 orang telah menghadapi tuntutan yang lebih ringan karena mendiskreditkan militer.
Sebuah undang-undang baru yang melarang "mendiskreditkan" militer Rusia atau "menyebarkan informasi palsu" tentang militer Rusia telah disahkan sebagai upaya untuk mengekang kritik terhadap Rusia setelah invasinya ke Ukraina. [my/uh]
Entitas saudara VOA, Radio Free Europe/Radio Liberty berkontribusi dalam laporan ini. Beberapa informasi lainnya dalam laporan ini diambil dari The Associated Press dan Agence France-Presse.