Polri sedang menyelidiki klaim seorang peretas yang mengatakan minggu ini bahwa mereka telah mencuri data pribadi ribuan aparat. Pernyataan itu merupakan kasus peretasan terkini dalam serangkaian serangan dunia maya yang menyoroti kerentanan digital di Tanah Air.
Menggunakan akun Twitter, seorang peretas mengatakan mereka berasal dari Brazil, mengklaim telah memperoleh data 28.000 petugas dengan menyusup ke server Polri, Reuters mengutip laporan media nasional.
Peretas mengatakan informasi yang diretas itu termasuk nama, alamat rumah, email, nomor telepon, dan golongan darah.
Peretasan telah menyoroti kerentanan keamanan digital di lembaga negara di Indonesia, yang diklaim memiliki salah satu pasar online terbesar di dunia.
Pada bulan Agustus, aplikasi PeduliLindungi besutan Kementerian Kesehatan mengekspos data pribadi dan status kesehatan 1,3 juta orang. Pada minggu yang sama, sertifikat vaksin Presiden Joko Widodo bocor.
Sebulan kemudian, polisi mengkonfirmasi bahwa mereka juga sedang menyelidiki dugaan peretasan di badan intelijen negara itu, dan 10 kementerian pemerintah oleh kelompok yang dikenal sebagai Mustang Panda.
Indonesia telah mengalami peningkatan serangan siber dengan 888 juta upaya tercatat dari Januari hingga Agustus, menurut data dari badan siber nasional. [ah/rs]