Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo hari Rabu (2/10) mengukuhkan bahwa ia ikut mendengarkan pembicaraan telepon antara Presiden Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang menjadi subyek keluhan seorang pelapor atau whistleblower dan memicu penyelidikan untuk pemakzulan Presiden Donald Trump.
Mike Pompeo sebelumnya mengatakan ia tidak tahu menahu tentang keluhan seorang pelapor, yang menuduh Trump berupaya memicu campur tangan asing dalam pemilu 2020 dengan meminta Ukraina menyelidiki kandidat calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden, dan putranya, Hunter.
Setelah menerima surat panggilan dari Komite Urusan Luar Negeri DPR hari Selasa (1/10), Pompeo mengirim surat kepada Ketua Komite Eliot Engel, dan kemudian mencuit di Twitter bahwa permintaan dokumen dan pernyataan pejabat dan mantan pejabat Departemen Luar Negeri “dapat dianggap sebagai upaya mengintimidasi, menggertak, dan memperlakukan staf departemen itu secara tidak pantas.”
BACA JUGA: Demokrat: Pompeo Mungkin Punya “Konflik Kepentingan Nyata”Namun, ketika berbicara dalam konferensi pers bersama mitranya, Menteri Luar Negeri Italia Luigi Di Maio, hari Rabu (2/10), Pompeo menjawab pertanyaan tentang pembicaraan telpon itu dengan nada berbeda.
“Pertanyaan apakah saya ikut mendengar percakapan telpon itu, ya, saya ikut. Pembicaraan telpon itu dalam konteks kebijakan Amerika tentang Ukraina. Yaitu membantu Ukraina memberantas korupsi di dalam dan luar pemerintahannya, dan membantu Ukraina saat ini membangun ekonomi agar berkembang pesat,” ungkapnya.
Inspektur Jendral Departemen Luar Negeri telah melakukan pertemuan dengan sejumlah staf Komite anggaran, Komite Pengawasan, Komite Urusan Luar Negeri dan Komite Intelijen di Senat dan DPR, untuk membahas dokumen-dokumen yang diminta Kongres yang sedang menyelidiki pembicaraan telpon antara Presiden Trump dan Presiden Zelenskiy.
Komite Intelijen, Komite Pengawasan dan Komite Urusan Luar Negeri hari Rabu minta untuk mendengar kesaksian mantan Duta Besar Amerika Untuk Ukraina Marie Yovanovitch, tetapi pertemuan itu ditangguhkan hingga pekan depan. Mantan Utusan Khusus Amerika Untuk Ukraina Kurt Volker diperkirakan akan berbicara dengan ketiga komite tersebut hari Kamis ini (3/10).
Trump mengecam penyelidikan pemakzulan terhadapnya sebagai sebuah “kudeta” dan bersikeras bahwa ia tidak melakukan kesalahan apapun dalam pembicaraan telponnya dengan Zelenskiy.
Sementara Ketua Komite Intelijen DPR Adam Schiff memperingatkan bahwa upaya pemerintah Trump menghalang-halangi penyelidikan pemakzulan yang dilakukan Kongres akan ditafsirkan sebagai bukti menghalangi upaya mencapai keadilan. (em/ii)