Diet Coke saat ini sedang dalam tekanan karena semakin meningkatnya kekhawatiran akan kandungan gula pengganti pada minuman itu.
Diet Coke, minuman soda yang menempati peringkat kedua terbanyak dikonsumsi di Amerika, kemungkinan telah kehilangan sebagian popularitasnya. Survei yang dilakukan perusahaan pelacak industri minuman Beverage Digest menunjukkan, penjualan Diet Coke terus menurun.
Steve Cahillane, CEO Coca-Cola kawasan Amerika Utara dan Amerika Latin mengakui, Diet Coke saat ini sedang dalam tekanan karena semakin meningkatnya kekhawatiran akan kandungan gula pengganti pada minuman itu. Meski demikian, Cahillane mengatakan masalah itu bukan semata hanya dialami Diet Coke tapi juga oleh makanan dan minuman berlabel diet lainnya.
Tahun lalu contohnya, penjualan Coke biasa turun 1 persen, sementara Diet Coke turun 3 persen. Hal serupa dialami Pepsi, dengan penjualan Pepsi reguler yang menurun 3,4 persen sementara Diet Pepsi anjlok 6,2 persen.
Cahillane meyakini Diet Coke akan tetap bertahan di posisi kedua di Amerika, setelah sebelumnya menggeser posisi Pepsi pada 2010. Coca Cola mengatakan, perusahaan itu masih menjual Diet Coke dua kali lebih banyak dari Coke yang biasa.
Cahillane mengatakan, perusahaannya sedang giat mendongkrak popularitas Diet Coke, diantaranya lewat promosi dengan penyanyi muda ternama Taylor Swift. Perusahaan itu juga giat mempromosikan amannya penggunaan aspartame, pemanis artifisial yang lebih dikenal dengan nama NutraSweet, untuk meredakan keprihatinan masyarakat atas penggunaannya pada soda-soda berlabel diet.
Steve Cahillane, CEO Coca-Cola kawasan Amerika Utara dan Amerika Latin mengakui, Diet Coke saat ini sedang dalam tekanan karena semakin meningkatnya kekhawatiran akan kandungan gula pengganti pada minuman itu. Meski demikian, Cahillane mengatakan masalah itu bukan semata hanya dialami Diet Coke tapi juga oleh makanan dan minuman berlabel diet lainnya.
Tahun lalu contohnya, penjualan Coke biasa turun 1 persen, sementara Diet Coke turun 3 persen. Hal serupa dialami Pepsi, dengan penjualan Pepsi reguler yang menurun 3,4 persen sementara Diet Pepsi anjlok 6,2 persen.
Cahillane meyakini Diet Coke akan tetap bertahan di posisi kedua di Amerika, setelah sebelumnya menggeser posisi Pepsi pada 2010. Coca Cola mengatakan, perusahaan itu masih menjual Diet Coke dua kali lebih banyak dari Coke yang biasa.
Cahillane mengatakan, perusahaannya sedang giat mendongkrak popularitas Diet Coke, diantaranya lewat promosi dengan penyanyi muda ternama Taylor Swift. Perusahaan itu juga giat mempromosikan amannya penggunaan aspartame, pemanis artifisial yang lebih dikenal dengan nama NutraSweet, untuk meredakan keprihatinan masyarakat atas penggunaannya pada soda-soda berlabel diet.