Popularitas Trump Turun Lagi Dalam Survei Terbaru

Presiden Donald Trump sedang menyimak di Ruang Roosevelt di Gedung Putih, Washington, 2 Agustus 2017.

Jajak pendapat terbaru Amerika menunjukkan popularitas Presiden Donald Trump, yang tercatat paling rendah bagi seorang presiden Amerika pada awal masa jabatannya di Gedung Putih, terus merosot.

Quinnipiac University mengatakan hari Rabu (2/8) bahwa warga Amerika, dengan perbandingan 61 persen lawan 33 persen, tidak menyetujui kinerja Trump setelah enam bulan berkuasa. Survei yang dilakukan Gallup, selama tiga hari, menunjukkan hanya 36 persen orang yang mendukung tokoh real estat yang menjadi tokoh politik partai Republik itu, sedangkan 60 persen menolaknya.

Survei Quinnipiac itu mengatakan popularitas Trump turun dari 55 persen yang tidak setuju, lawan 40 persen setuju, yang tercatat pada bulan Juni.

Jajak pendapat tersebut mengatakan 54 persen responden mengatakan malu punya presiden seperti Trump, dan hanya 26 persen yang bangga. Hampir tiga dari lima orang berpendapat Trump telah menyalahgunakan kekuasaannya. Ketika ditanya apakah mereka percaya bahwa Trump menganggap kekuasaannya lebih tinggi dari undang-undang Amerika, 60 persen menjawab “ya” dan hanya 36 persen yang menjawab “tidak”.

Survei pendapat umum itu dilakukan dalam beberapa hari terakhir, pada saat Gedung Putih sedang terguncang oleh berbagai skandal politik. Dalam jangka waktu itu, Trump memecat kepala stafnya, Reince Priebus, dan direktur komunikasinya yang baru saja diangkat, Anthony Scaramucci. Senat Amerika juga menolak usaha yang didukung Trump untuk mencabut undang-undang perawatan kesehatan nasional yang ditandatangani tujuh tahun yang lalu oleh Presiden Barack Obama. (sp/ii)