Presiden Ukraina Petro Poroshenko hari Sabtu (5/9) mengatakan gencatan senjata di Ukraina Timur telah dihormati kedua pihak yang bertikai. Berbicara di stasiun televisi Ukraina, Poroshenko mengatakan untuk pertama kalinya sejak perjanjian yang dimediasi Barat itu ditandatangani di Minsk Februari lalu, tidak satu pun tentara Ukraina tewas di medan tempur.
Namun dilaporkan beberapa warga sipil tewas akibat ranjau darat dan kecelakaan lalu lintas. Kelompok separatis pro-Rusia hari Sabtu juga mengumumkan seorang warga mereka tewas di dekat Donetsk akibat tembakan tentara Ukraina.
Gencatan senjata untuk mengakhiri konflik bersenjata di Ukraina Timur itu telah diwarnai dengan beberapa insiden mematikan, yang terjadi hampir setiap hari, dan jumlah korban tewas saat ini mencapai 6.800 orang.
Dalam upaya terbaru untuk mengakhiri aksi kekerasan tersebut, pemerintah Ukraina dan wakil-wakil kelompok separatis yang didukung Rusia pekan lalu berjanji untuk menerapkan perjanjian gencatan senjata baru mulai tanggal 1 September.
Dewan Keamanan Nasional Ukraina menyetujui doktrin militer baru tersebut pada 2 September, yang menyatakan Rusia sebagai lawan militer Ukraina dan mendesak keanggotannya dalam NATO.
Dalam wawancara eksklusif dengan VOA hari Jum’at (4/9) Poroshenko mengatakan hak veto Rusia dalam Dewan Keamanan PBB seharusnya dicabut karena tindakan agresif yang dilakukannya di Ukraina Timur.