Perhimpunan Persahabatan Indonesia–Amerika (PPIA) bekerjasama dengan Voice of America, untuk ketiga kalinya, akan mengirim dua penerima Program PPIA-VOA Broadcasting Fellowship ke Washington. Pemenang tahun ini adalah Nurina Asri Savitri (25) dan Febriamy Dame Deborah Hutapea (27).
Pengumuman tersebut disampaikan dalam jumpa pers di Hotel Nikko, Jakarta, pada hari Rabu. Para pemenang, Nurina dan Febriamy, akan memulai program fellowship di VOA, yang berlokasi di Washington, pada pertengahan April. Fellowship akan berlangsung selama enam bulan dan dapat diperpanjang hingga satu tahun.
Selama bekerja di VOA mereka akan menimba ilmu jurnalistik radio dan televisi di Amerika Serikat, serta berperan sebagai duta-duta muda Indonesia yang mewakili PPIA. Program ini juga mengharapkan para fellow dapat menjembatani kesenjangan yang sering muncul antara masyarakat Indonesia dan masyarakat Amerika karena kekurangpahaman budaya satu sama lain.
Selain para pemenang, muncul pula dalam jumpa pers program PPIA-VOA Broadcasting Fellowship tahun 2010, Direktur VOA Jakarta Frans Padak Demon, para pengurus PPIA dan dua jurnalis penerima program serupa tahun 2009 lalu, Esther Samboh dan Juanita Wiratmaja.
Esther mengatakan selama bekerja untuk VOA Indonesia di Washington, ia mendapat cukup banyak pengalaman, terutama bagi peningkatan kemampuannya sebagai jurnalis. “(Saya) belajar banyak sekali, kedisiplinan, terutama manajemen waktu dalam pekerjaan, mulai dari riset membuat paket program, dan lain-lain," kata Esther.
Juanita Wiratmaja mengisahkan sebagian pengalamannya selama setahun mendapat kesempatan bekerja untuk VOA. “Serunya, kalau tengah meliput kegiatan untuk mempromosikan kesadaran tentang lingkungan hidup, Earth Day di kalangan remaja dan anak-anak di AS, serta melibatkan partisipasi banyak pihak dan luas.”
Selama di Amerika, Esther dan Juanita banyak berinteraksi dengan warga Amerika, dan sama-sama menyebut kesan yang paling mendalam mengenai masyarakat Amerika adalah kental jiwa dermawan dan sukarelawan yang mereka miliki.
Esther dan Juanita menamatkan fellowship PPIA-VOA di akhir bulan Maret, setelah setahun penuh bekerja untuk VOA Indonesia di Washington.
Kepada para pemenang tahun ini, Ketua Pengurus PPIA Meity Robot meminta mereka untuk menggunakan kesempatan bekerja dan tinggal di Amerika Serikat dengan sebaik-baiknya. "Mereka diharapkan dapat memberi sumbangan bagi peningkatan profesionalisme dunia jurnalisme di Indonesia,” ujar Meity. Ia juga menyatakan keyakinannya bahwa program ini dapat meningkatkan kerjasama antara Indonesia dan Amerika.
Pemenang Fellowship 2010
Para penerima PPIA-VOA Broadcasting Fellowship 2010, Nurina Asri Savitri, bekerja sebagai reporter di Metro TV, sedangkan Febriamy Dame Deborah Hutapea, bertugas sebagai reporter harian berbahasa Inggris, The Jakarta Globe.
Nurina merasa bersyukur menjadi bagian dari program tahun ini. "Ini kesempatan membangun saling pengertian masyarakat kedua negara antara Amerika dan Indonesia,” ujar Nurina.
Sementara itu, Deborah menyampaikan keinginannya menimba pengetahuan mengenai jalannya demokrasi di Amerika. "Kita tahu demokrasi di Indonesia saat ini berjalan cukup maju, tapi itu tidak sejalan dengan demokrasi ekonomi,kebanyakan masyarakat Indonesia masih hidup di bawah garis kemiskinan,” tambah Deborah.
Tantowi Yahya, Ketua Pengurus PPIA, dan Norman Goodman, Kepala Siaran VOA Bahasa Indonesia, memprakarsai program ini pada tahun 2008. Turut mensponsori program tahun 2010 adalah Purnomo Yusgiantoro, Cathay Pacific Indonesia dan Yayasan Lembaga Indonesia-Amerika (LIA).
Kepala Siaran VOA Indonesia di Washington, Norman Goodman, menyatakan kepuasannya dengan standar yang tinggi dan kinerja yang luar biasa dari para peserta program sebelumnya. Ia juga berharap keberhasilan Program PPIA-VOA Broadcasting Fellowship ini dapat terus berlanjut.