Kunjungan dua hari Presiden Afghanistan Hamid Karzai di Pakistan merupakan pertemuan langsung pertamanya dengan Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif sejak memangku jabatan tersebut bulan Juni.
Presiden Afghanistan Hamid Karzai telah tiba di Pakistan di Islamabad, Senin (26/8), dalam misi untuk memperoleh bantuan Islamabad mengakhiri 12 tahun perang, melalui pembicaraan langsung antara pemerintah Kabul dan pemberontak Taliban.
Kunjungan dua hari itu menjadi pertemuan langsung pertama pemimpin Afghanistan itu dengan Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif, sejak ia memangku jabatan bulan Juni.
Ketegangan antara pemimpin Afghanistan dan pemimpin Pakistan telah membara selama bertahun-tahun karena tuduhan Afghanistan bahwa Pakistan melindungi para komandan Taliban dan membantu mereka merencanakan serangan terhadap pasukan koalisi yang dipimpin Amerika dan pasukan Afghanistan. Pakistan terus menerus membantah tuduhan itu.
Banyak pengamat mengatakan usaha Karzai untuk memperoleh bantuan dalam mengakhiri perang di Afghanistan kemungkinan akan semakin gencar menjelang Desember tahun 2014, batas-waktu penarikan pasukan Amerika dan pasukan NATO pimpinan Amerika.
Karzai memberitahu wartawan bahwa ia menekankan perlunya meningkatkan upaya bersama memerangi ekstremisme dan memajukan perdamaian dan kestabilan di perbatasan kedua negara.
Sementara, Sharif mengatakan, ia menegaskan kembali dukungan Pakistan yang kuat dan tulus bagi perdamaian dan proses rekonsiliasi Afghanistan. Namun ia menandaskan, upaya itu harus dipimpin Afghanistan.
Diskusi hari Senin itu juga terfokus pada peningkatan hubungan bilateral dalam bidang seperti perdagangan, ekonomi, energi dan komunikasi.
Kedua pemimpin juga menyaksikan penandatanganan perjanjian komprehensif menteri keuangan kedua negara untuk mempercepat proyek ekonomi dan pembangunan.
Kunjungan dua hari itu menjadi pertemuan langsung pertama pemimpin Afghanistan itu dengan Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif, sejak ia memangku jabatan bulan Juni.
Ketegangan antara pemimpin Afghanistan dan pemimpin Pakistan telah membara selama bertahun-tahun karena tuduhan Afghanistan bahwa Pakistan melindungi para komandan Taliban dan membantu mereka merencanakan serangan terhadap pasukan koalisi yang dipimpin Amerika dan pasukan Afghanistan. Pakistan terus menerus membantah tuduhan itu.
Banyak pengamat mengatakan usaha Karzai untuk memperoleh bantuan dalam mengakhiri perang di Afghanistan kemungkinan akan semakin gencar menjelang Desember tahun 2014, batas-waktu penarikan pasukan Amerika dan pasukan NATO pimpinan Amerika.
Karzai memberitahu wartawan bahwa ia menekankan perlunya meningkatkan upaya bersama memerangi ekstremisme dan memajukan perdamaian dan kestabilan di perbatasan kedua negara.
Sementara, Sharif mengatakan, ia menegaskan kembali dukungan Pakistan yang kuat dan tulus bagi perdamaian dan proses rekonsiliasi Afghanistan. Namun ia menandaskan, upaya itu harus dipimpin Afghanistan.
Diskusi hari Senin itu juga terfokus pada peningkatan hubungan bilateral dalam bidang seperti perdagangan, ekonomi, energi dan komunikasi.
Kedua pemimpin juga menyaksikan penandatanganan perjanjian komprehensif menteri keuangan kedua negara untuk mempercepat proyek ekonomi dan pembangunan.