Presiden Argentina Cristina Fernandez akan menjalani operasi untuk mengeluarkan darah dari dalam kepalanya guna mengurangi tekanan pada otaknya.
Sebuah pernyataan rumah sakit mengatakan operasi itu akan dilakukan Selasa (8/10) pagi di Buenos Aires, Argentina.
Hari Sabtu, tim dokter Presiden Fernandez menemukan hematoma subdural, yaitu darah yang menumpuk antara otak dan tengkorak. Mereka memerintahkan presiden yang berusia 60 tahun itu untuk beristirahat satu bulan, tetapi kemudian memutuskan untuk melakukan operasi setelah kondisinya memburuk hari Minggu ketika Fernandez merasa lemah dan kurangnya aliran darah di lengan kiri atasnya.
Kondisi presiden itu kemungkinan karena kepalanya terbentur ketika ia terjatuh bulan Agustus, meskipun hasil pemeriksaan tim dokternya pada waktu itu tidak menemukan cedera apapun.
Presiden Fernandez berkampanye untuk pemilu akhir Oktober yang akan menentukan partai mana yang akan menguasai Kongres Argentina.
Hari Sabtu, tim dokter Presiden Fernandez menemukan hematoma subdural, yaitu darah yang menumpuk antara otak dan tengkorak. Mereka memerintahkan presiden yang berusia 60 tahun itu untuk beristirahat satu bulan, tetapi kemudian memutuskan untuk melakukan operasi setelah kondisinya memburuk hari Minggu ketika Fernandez merasa lemah dan kurangnya aliran darah di lengan kiri atasnya.
Kondisi presiden itu kemungkinan karena kepalanya terbentur ketika ia terjatuh bulan Agustus, meskipun hasil pemeriksaan tim dokternya pada waktu itu tidak menemukan cedera apapun.
Presiden Fernandez berkampanye untuk pemilu akhir Oktober yang akan menentukan partai mana yang akan menguasai Kongres Argentina.