Javier Milei, dalam kunjungan pertamanya ke Brazil sebagai presiden Argentina, menyerang sosialisme karena membatasi kebebasan dan menciptakan korupsi. Ia menyampaikan hal itu dalam pidatonya pada hari Minggu (7/7) di depan rapat umum pihak konservatif yang dipimpin oleh mantan presiden Brazil yang beraliran ekstrem kanan, Jair Bolsonaro.
Milei membaca pidato yang telah disiapkan sebelumnya di acara CPAC Brazil 2024. Ia tidak menyebut nama Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva, meskipun para pendukung Bolsonaro meneriakkan hinaan terhadap pemimpin beraliran kiri tersebut dan menyerukan agar dia dipenjarakan.
Milei tidak menghadiri pertemuan puncak presiden blok perdagangan Mercosur di Paraguay pada hari Senin (8/7), di mana ia sedianya akan bertemu Lula, mitra dagang utama Argentina. Dia malah memutuskan untuk menghadiri rapat umum sekutu sayap kanannya, Bolsonaro.
Milei memperburuk hubungan dengan pemerintah Brazil dengan menyebut Lula "korup" dan "komunis" dalam sebuah unggahan di platform media sosial X minggu lalu – yang terbaru dari sejumlah penghinaan. Lula sebelumnya pernah menuntut agar Milei meminta maaf.
Setelah pidatonya itu, massa bersorak mendukung Bolsonaro, dengan mengatakan mereka ingin dia kembali berkuasa, meskipun dia dilarang mencalonkan diri hingga tahun 2030 karena dituduh melakukan serangan terhadap demokrasi, dan sedang diselidiki atas dugaan kejahatan lainnya selama empat tahun masa jabatannya.
BACA JUGA: Parlemen Argentina Setujui Paket Reformasi Pro-bisnis PresidenCPAC Brazil bertujuan untuk menggalang dukungan bagi kandidat dari partai Bolsonaro dalam pemilihan setingkat kotamadya tahun ini dan memproyeksikan pengaruhnya menjelang pemilihan presiden tahun 2026.
Acara tersebut, yang disebut sebagai unjuk rasa oposisi besar pertama dalam kampanye pemilihan wali kota lokal pada bulan Oktober, juga berfungsi untuk menyatukan para pemimpin sayap kanan di benua Amerika.
Mantan calon presiden Chile Jose Antonio Kast menyampaikan pidato pada rapat umum tersebut, begitu pula mantan menteri Bolivia Branko Marinkovic, yang ditampilkan sebagai kandidat calon presiden pada pemilihan presiden Bolivia tahun depan.
Politisi sayap kanan dari Portugal dan El Salvador juga berbicara dalam acara tersebut.
Bolsonaro, yang berbicara pada hari Sabtu (6/7), mengatakan sayap kanan mendapatkan dukungan internasional, di Italia dan Prancis, dan mengatakan ia berharap mantan Presiden AS Donald Trump akan kembali ke Gedung Putih tahun ini. [my/uh]