Presiden Amerika Joe Biden dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, Kamis (8/6), mengumumkan Deklarasi Atlantik. Ini adalah kemitraan ekonomi yang berfokus pada transisi energi dan teknologi baru yang dianggap penting untuk keamanan nasional.
Kesepakatan itu akan membantu Amerika dan Inggris "tetap menjadi ujung tombak dunia yang berubah dengan cepat," kata Biden. Namun, keduanya menepiskan pertanyaan tentang kemajuan ke arah perjanjian perdagangan bebas Amerika-Inggris yang lebih luas yang dijanjikan Partai Konservatif Inggris pada 2019 untuk dinegosiasikan dalam waktu tiga tahun pemerintahan.
Pengumuman yang dilakukan pada Kamis tersebut mencakup teknologi seperti semikonduktor dan kecerdasan buatan, dan dilakukan menyusul pembicaraan di Gedung Putih yang membahas hubungan ekonomi dan dukungan bagi Ukraina dalam menghadapi invasi Rusia.
BACA JUGA: Biden, Sunak Adakan Pembicaraan di Tengah Berbagai Tantangan Memprihatinkan
Pilar Deklarasi Atlantik termasuk memastikan kepemimpinan Amerika-Inggris dalam teknologi penting dan baru, ketahanan ekonomi, transformasi digital, dan transisi energi bersih. Menurut Gedung Putih, perjanjian itu akan memperdalam hubungan perdagangan dan investasi, mendiversifikasi rantai pasokan, dan mengurangi ketergantungan strategis pada kekuatan musuh.
China dan Rusia “bersedia memanipulasi dan mengeksploitasi keterbukaan kita, mencuri kekayaan intelektual, menggunakan teknologi untuk tujuan otoriter atau menarik sumber daya penting seperti energi,” kata Sunak dalam konferensi pers bersama setelah pembicaraan dengan Biden. [ka/jm]