Televisi pemerintah Iran menyatakan presiden baru negara itu, Hasan Rouhani, telah mengangkat seorang tokoh reformis sebagai wakil utamanya, Senin (5/8).
Berita yang disiarkan oleh televisi pemerintah Iran, Senin (5/8), menyebutkan bahwa Presiden baru Hasan Rouhani telah mengangkat Eshaq Jahangiri, mantan menteri perindustrian dan pertambangan, sebagai Wakil Presiden I.
Jahangiri adalah sekutu dekat mantan presiden reformis Mohammed Khatami, yang tidak disukai oleh kalangan berhaluan keras.
Iran memiliki beberapa wakil presiden, tetapi Jahangiri akan menjadi orang pertama yang menjadi pengganti presiden jika ada sesuatu yang terjadi pada Rouhani.
Rouhani, yang mendapat dukungan utama dari kalangan reformis dan kelompok tengah namun telah berjanji akan membentuk pemerintah nonfaksi, juga mengusulkan beberapa tokoh konservatif bagi kabinetnya.
Rouhani meraih kemenangan besar dalam pemilihan presiden bulan Juni. Ia diambil sumpahnya hari Minggu dan mengirim daftar calon anggota kabinetnya ke parlemen untuk mendapat pengesahan.
Minggu malam, Rouhani mengajukan nama-nama menteri kabinetnya kepada parlemen. Semuanya laki-laki dan hanya sedikit yang reformis, meskipun banyak yang pernah menjabat di bawah mantan presiden reformis lainnya, Ali Akbar Hashemi Rafsanjani.
Dua nama yang mendapat sorotan adalah Javad Zarif, kandidat menteri luar negeri, dan Mostafa Pourmohammadi, kandidat menteri kehakiman.
Zarif adalah mantan duta besar untuk PBB dan pembicara yang fasih berbahasa Inggris yang telah menghabiskan separuh hidupnya di Amerika. Sebagian kelompok HAM mengaitkan Pourmohammadi dengan pembunuhan sejumlah tahanan politik Iran.
Iran memiliki beberapa wakil presiden, tetapi Jahangiri akan menjadi orang pertama yang menjadi pengganti presiden jika ada sesuatu yang terjadi pada Rouhani.
Rouhani, yang mendapat dukungan utama dari kalangan reformis dan kelompok tengah namun telah berjanji akan membentuk pemerintah nonfaksi, juga mengusulkan beberapa tokoh konservatif bagi kabinetnya.
Rouhani meraih kemenangan besar dalam pemilihan presiden bulan Juni. Ia diambil sumpahnya hari Minggu dan mengirim daftar calon anggota kabinetnya ke parlemen untuk mendapat pengesahan.
Minggu malam, Rouhani mengajukan nama-nama menteri kabinetnya kepada parlemen. Semuanya laki-laki dan hanya sedikit yang reformis, meskipun banyak yang pernah menjabat di bawah mantan presiden reformis lainnya, Ali Akbar Hashemi Rafsanjani.
Dua nama yang mendapat sorotan adalah Javad Zarif, kandidat menteri luar negeri, dan Mostafa Pourmohammadi, kandidat menteri kehakiman.
Zarif adalah mantan duta besar untuk PBB dan pembicara yang fasih berbahasa Inggris yang telah menghabiskan separuh hidupnya di Amerika. Sebagian kelompok HAM mengaitkan Pourmohammadi dengan pembunuhan sejumlah tahanan politik Iran.