Presiden Catalonia Bertekad Terus Perjuangkan Kemerdekaan

Presiden Catalonia Carles Puigdemont saat memberikan pernyataan di Barcelona, 28 Oktober 2017.

Presiden terguling Catalonia, Carles Puigdemont Sabtu (28/10) berjanji akan terus memperjuangkan kemerdekaan setelah pemerintah pusat Spanyol memerintahkannya menerima pembubaran kabinetnya.

Wilayah Catalonia di Spanyol yang pernah menikmati otonomi, kini berada di bawah kendali langsung Madrid.

Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rajoy, membubarkan parlemen Catalonia, hanya beberapa jam setelah majelis wilayah itu melakukan pemungutan suara Jumat (26/10) dan menyatakan mendukung kemerdekaan dari Spanyol. Selain membubarkan parlemen, Rajoy meminta pemilihan cepat Catalonia pada 21 Desember dan memecat pejabat polisi paling senior di Catalonia.

Dalam pernyataan yang telah direkam sebelumnya, Puigdemont menyatakan akan terus berupaya mendirikan negara merdeka dan bahwa hanya parlemen daerah yang berwenang membubarkan pemerintahan Catalonia.

Íñigo Méndez de Vigo, Juru Bicara Pemerintah Spanyol, mengatakan Puigdemont dan semua pemimpin Catalonia lainnya akan memenuhi syarat untuk mencalonkan diri dalam pemilihan Desember nanti.

Parlemen wilayah Catalonia memilih merdeka dari Spanyol pada Jumat (26/10). Resolusi untuk berpisah dari Spanyol dirancang dan disampaikan oleh faksi-faksi separatis yang lebih radikal dari koalisi wilayah itu yang dipimpin Puigdemont. Resolusi itu disahkan dengan 70 suara mendukung, 10 menentang dan 2 suara absatain. Resolusi Jumat oleh parlemen wilayah Catalonia mengakhiri periode ketidakpastian mengenai kemerdekaan wilayah itu yang telah mengemuka sejak referendum 1 Oktober yang meraih 90 persen suara dari 50 persen pemilih yang memberikan suara.

Puigdemont bisa menghadapi hukuman penjara 25 tahun karena menghasut. Pemerintah pusat telah memenjarakan dua pemimpin separatis dan menuntut pejabat lain yang dituduh menggunakan fasilitas publik untuk mendukung upaya kemerdekaan itu. [ka]