Presiden China Janjikan Hubungan Lebih Kuat dengan Fiji

Perdana Menteri Fiji Sitiveni Rabuka (kedua dari kiri) dan Presiden China Xi Jinping (kanan), menghadiri pertemuan di Balai Agung Rakyat di Beijing, China, Selasa, 20 Agustus 2024. (Andres Martinez Casares/Pool Photo via AP)

Presiden China Xi Jinping berjanji akan memperkuat hubungan dengan Fiji di tengah dunia yang bergejolak saat ia bertemu dengan Perdana Menteri pulau Pasifik itu, Sitiveni Rabuka, di Beijing, Selasa (20/8).

China telah meningkatkan pendekatannya terhadap negara-negara Pasifik Selatan dalam beberapa tahun terakhir, sehingga memicu kekhawatiran di antara negara-negara Barat – khususnya Amerika Serikat dan Australia – yang secara historis menguasai wilayah tersebut.

Rabuka bertemu Xi di Aula Besar Rakyat di Beijing setelah melakukan tur keliling China selama lebih dari seminggu.

“Kedua negara (kita) selalu mendukung dan membantu satu sama lain sebagai teman baik, mitra yang baik, dan telah menjadi model kerja sama yang setara dan bersahabat antara negara besar dan negara kecil,” kata Xi kepada Rabuka.

Dia mengatakan Beijing ingin "mempromosikan pembangunan komunitas China-Fiji dengan masa depan bersama di dunia yang penuh gejolak dan kekacauan, dan memberikan lebih banyak manfaat bagi rakyat kedua negara."

Xi juga memuji keberhasilan olahraga Fiji baru-baru ini dalam bidang rugbi, dimana negara tersebut memenangkan medali perak di Olimpiade Paris bulan lalu.

Rabuka berterima kasih kepada pemimpin China tersebut, dan mengatakan kepada Xi bahwa "Fiji siap mengirim pelatih dan pemain rugbi untuk datang ke China untuk bermain dengan tim China."

Dia juga memuji pertemuan Xi tahun lalu dengan Presiden AS Joe Biden di San Francisco, di mana dia mengatakan "Anda mungkin telah mewujudkan perdamaian dunia."

Rabuka telah mengambil tindakan yang lebih hati-hati terhadap meningkatnya kepentingan keamanan China di Pasifik, memuji hubungan Fiji yang semakin hangat dengan Beijing dan mengatakan bahwa ia lebih suka berurusan dengan “teman-teman tradisional” demokratis dalam bidang keamanan.

Fiji dan China menandatangani serangkaian perjanjian bilateral di bidang perdagangan, bantuan militer, infrastruktur dan pendidikan bahasa Mandarin selama kunjungan Rabuka, menurut pernyataan pemerintah kedua negara.

Perdana Menteri Li Qiang berjanji pada pertemuan dengan Rabuka pada hari Minggu untuk meningkatkan impor dari Fiji dan mendorong investasi China di sana, menurut pernyataan pemerintah China.

Rabuka juga memuji “strategi pengentasan kemiskinan inovatif yang dibuat khusus” oleh Beijing selama perjalanan ke kota Ningde di provinsi Fujian, China timur.

Perdana Menteri Fiji itu terakhir kali bertemu Xi pada pertemuan puncak ekonomi Asia-Pasifik di San Francisco tahun lalu, ketika pemimpin China tersebut berkomitmen untuk membantu Fiji menjaga “keamanan dan kedaulatannya.”

Rabuka mengatakan setelah perundingan tersebut, China dapat membantu mengembangkan pelabuhan dan galangan kapal Fiji dan memuji rekam jejak bantuan Beijing kepada negaranya dalam memerangi COVID-19, mengembangkan pertanian, dan membenahi infrastruktur.

China membuat khawatir negara-negara Barat ketika mereka menandatangani pakta pertahanan rahasia dengan Kepulauan Solomon tahun lalu, sehingga memicu kekhawatiran bahwa China akan mengerahkan pasukan militer di sana.

Perdana Menteri Kepulauan Solomon Jeremiah Manele mengunjungi China pada bulan Juni dan negara Pasifik tersebut kemudian mengatakan bahwa Beijing akan menyuntikkan dana sebesar $20 juta ke dalam anggaran pemerintahnya. [ab/ka]