Harian berbahasa Inggris 'The Straits Times' yang berbasis di Singapura menyatakan pemimpin China dan Jepang sebagai tokoh Asia paling berpengaruh tahun 2013.
Suratkabar The Straits Times, salah satu harian bahasa Inggris bersirkulasi paling tinggi di Asia Tenggara, menyatakan kedua pemimpin China dan Jepang sebagai tokoh Asia paling berpengaruh tahun 2013.
Gelar itu, yang dilembagakan tahun lalu, bertujuan sebagai pengakuan bagi tokoh yang kinerja atau aktivitasnya berdampak signifikan pada kawasan tersebut.
Meski masih cukup baru memimpin, Presiden China Xi Jinping dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe “sudah meninggalkan jejak di Asia,” menurut harian Singapura The Straits Times dalam pengumuman Rabu.
Surat Kabar Singapura itu menyatakan Shinzo Abe, sebagai perdana menteri untuk keduakalinya, memerintahkan salah satu mobilisasi pasukan terbesar pada masa damai untuk membantu Filipina setelah dilanda topan Haiyan. Pada bulan Mei , ia mengumumkan bahwa ia akan membatalkan utang Burma.
Straits Times mencatat bahwa Presiden Xi Jinping menjadi pemimpin asing pertama berpidato di badan legislatif Indonesia, dan mengatakan China bangkit sebagai mitra penting dalam pembangunan infrastruktur di Asia.
Editor luar negeri Straits Times, Ravi Velloor, memberitahu VOA bahwa kedua pria itu telah menunjukkan komitmen besar di kawasan.
Tapi penghargaan bersama tersebut, tambah harian itu, harus berfungsi sebagai pengingat "untuk tidak membiarkan perbedaan mereka tak terkendali." Ketegangan antara China dan Jepang telah berkobar terkait sengketa maritim di Laut China Timur.
Tahun ini, para editor suratkabar itu terpecah antara Xi dan Abe, yang kedua negaranya adalah saingan regional dan terlibat dalam sengketa teritorial terkait kepulauan di Laut China Timur. Pada akhirnya, para editor itu memutuskan untuk menyebut kedua pemimpin itu pemenang bersama.
Editor The Straits Times, Warren Fernandez, mengatakan kedua tokoh itu telah melancarkan serangkaian agenda reformasi menyeluruh di dalam negeri sambil membangun pengaruh di luar negeri.
Tahun lalu, harian itu menyebut Presiden Thein Sein dari Burma sebagai Orang Asia Paling Berpengaruh 2012, karena memimpin sejumlah reformasi politik di negaranya.
Gelar itu, yang dilembagakan tahun lalu, bertujuan sebagai pengakuan bagi tokoh yang kinerja atau aktivitasnya berdampak signifikan pada kawasan tersebut.
Meski masih cukup baru memimpin, Presiden China Xi Jinping dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe “sudah meninggalkan jejak di Asia,” menurut harian Singapura The Straits Times dalam pengumuman Rabu.
Surat Kabar Singapura itu menyatakan Shinzo Abe, sebagai perdana menteri untuk keduakalinya, memerintahkan salah satu mobilisasi pasukan terbesar pada masa damai untuk membantu Filipina setelah dilanda topan Haiyan. Pada bulan Mei , ia mengumumkan bahwa ia akan membatalkan utang Burma.
Straits Times mencatat bahwa Presiden Xi Jinping menjadi pemimpin asing pertama berpidato di badan legislatif Indonesia, dan mengatakan China bangkit sebagai mitra penting dalam pembangunan infrastruktur di Asia.
Editor luar negeri Straits Times, Ravi Velloor, memberitahu VOA bahwa kedua pria itu telah menunjukkan komitmen besar di kawasan.
Tapi penghargaan bersama tersebut, tambah harian itu, harus berfungsi sebagai pengingat "untuk tidak membiarkan perbedaan mereka tak terkendali." Ketegangan antara China dan Jepang telah berkobar terkait sengketa maritim di Laut China Timur.
Tahun ini, para editor suratkabar itu terpecah antara Xi dan Abe, yang kedua negaranya adalah saingan regional dan terlibat dalam sengketa teritorial terkait kepulauan di Laut China Timur. Pada akhirnya, para editor itu memutuskan untuk menyebut kedua pemimpin itu pemenang bersama.
Editor The Straits Times, Warren Fernandez, mengatakan kedua tokoh itu telah melancarkan serangkaian agenda reformasi menyeluruh di dalam negeri sambil membangun pengaruh di luar negeri.
Tahun lalu, harian itu menyebut Presiden Thein Sein dari Burma sebagai Orang Asia Paling Berpengaruh 2012, karena memimpin sejumlah reformasi politik di negaranya.