Presiden China Xi Jinping memuji apa yang ia sebut meredanya ketegangan di Timur Tengah dalam pembicaraan telepon dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman pada hari Selasa (28/3), kata media pemerintah Saudi Press Agency (SPA).
Beijing menengahi kesepakatan antara Teheran dan Riyadh pada 10 Maret untuk memulihkan hubungan diplomatik setelah tujuh tahun dibekukan.
Sebagai dua negara yang telah lama bersaingan, Iran dan Arab Saudi pernah terlibat dalam serangkaian konflik proksi di wilayah tersebut, seperti pertempuran yang berlarut-larut di Yaman.
Dalam komentar pertamanya tentang masalah yang akan dipublikasikan sejak kesepakatan itu dibuat, Xi mengatakan dialog yang dipromosikan oleh China akan "memainkan peran utama dalam memperkuat persatuan dan kerja sama regional".
BACA JUGA: Setelah Kesepakatan Saudi-Iran, China Inginkan Peran Global Lebih BesarPutra Mahkota Mohammed pada hari Selasa "menyatakan penghargaan Kerajaan atas inisiatif China untuk mendukung upaya mengembangkan hubungan bertetangga" antara kedua belah pihak, menurut SPA.
Arab Saudi dan Iran sekarang bersiap untuk membuka kembali kedutaan di ibu kota masing-masing, dengan pertemuan antara kedua menteri luar negeri dijadwalkan berlangsung sebelum akhir bulan suci Ramadan, kata SPA, Senin (27/3).
Pernyataan trilateral yang dikeluarkan setelah kesepakatan itu mengatakan delegasi Saudi dan Iran "menyatakan penghargaan dan terima kasih mereka kepada kepemimpinan dan pemerintah Republik Rakyat China karena telah menjadi tuan rumah dan mensponsori pembicaraan itu".
Kesepakatan itu merupakan terobosan besar bagi Xi, yang telah mendorong China untuk memainkan peran yang lebih proaktif dalam masalah global selama satu decade menjabat. [ab/uh]