Presiden Rafael Correa menang telak dalam pemilihan presiden, Minggu (17/2) dan memimpin kembali Ekuador untuk masa jabatan ketiga.
Correa memperoleh 57 persen suara sementara saingan terkuatnya mantan bankir Guillermo Lasso memperoleh 24 persen, setelah hanya sedikit lebih sepertiga kertas suara dihitung. Komisi pemilu mengatakan mereka memperkirakan hasil tersebut tidak akan banyak berubah.
Lasso telah mengaku kalah tidak lama setelah hasil tersebut diumumkan. Mantan Presiden Lucio Gutierrez meraih 5,9 persen. Suara selebihnya dibagi di antara ke-5 calon lain.
Correa yang berusia 48 tahun itu merangkul para pendukung yang gembira di istana presiden kurang dari satu jam setelah TPS tutup hari Minggu (17/2).
Rafael Correa pertama kali terpilih menjadi presiden Ekuador tahun 2006, dan telah berhasil meningkatkan taraf hidup golongan rendah rakyat dan memperlebar jaringan keselamatan sosial, dengan mengutamakan daerah sebagai tempat pengeluaran dana sosial. Tetapi, pemimpin sosialis tersebut telah dikecam sebagai seorang yang melakukan praktek intimidasi dan tidak mentolerir kritikan.
Lasso telah mengaku kalah tidak lama setelah hasil tersebut diumumkan. Mantan Presiden Lucio Gutierrez meraih 5,9 persen. Suara selebihnya dibagi di antara ke-5 calon lain.
Correa yang berusia 48 tahun itu merangkul para pendukung yang gembira di istana presiden kurang dari satu jam setelah TPS tutup hari Minggu (17/2).
Rafael Correa pertama kali terpilih menjadi presiden Ekuador tahun 2006, dan telah berhasil meningkatkan taraf hidup golongan rendah rakyat dan memperlebar jaringan keselamatan sosial, dengan mengutamakan daerah sebagai tempat pengeluaran dana sosial. Tetapi, pemimpin sosialis tersebut telah dikecam sebagai seorang yang melakukan praktek intimidasi dan tidak mentolerir kritikan.