Listrik Padam, Presiden Ghana Salahkan Nigeria

Presiden Ghana, John Dramani Mahama (foto: dok).

Presiden Ghana John Dramani Mahama menyalahkan insiden pemadaman listrik sebagai sabotase dari kawasan penghasil miyak Niger Delta, di Nigeria.

Pemadaman listrik kembali terjadi di Ghana – negara dengan tingkat perekonomian terbesar kedua di Afrika Barat, dan Presiden Ghana menyalahkan hal itu sebagai sabotase dari kawasan penghasil miyak Niger Delta, di Nigeria.

Ghana pernah menjadi negara dengan tingkat pertumbuhan tercepat di Afrika Barat, tetapi kekurangan tenaga listrik, anggaran belanja negara yang membengkak dan anjloknya harga beberapa komoditas utama negara itu menyebabkan pertumbuhan melambat dan perlunya dana talangan IMF sebesar hampir satu milyar dolar.

Dalam pidato pekan lalu, Presiden Ghana John Dramani Mahama menyalahkan pemadaman listrik belakangan ini adalah akibat terganggunya pasokan minyak mentah dari Nigeria untuk menghidupkan pembangkit tenaga di Ghana.

“Akibat sabotase di terminal-terminal Nigeria itu, minyak mentah yang kita pesan dari Nigeria bulan lalu tidak tiba. Ini menimbulkan sejumlah masalah bagi kami’’, ujar Mahama.

Mahama merujuk pada sabotase yang terjadi pada awal tahun ini, ketika sekelompok militan yang menyebut diri mereka sebagai “Niger Delta Avengers” mulai meledakkan sejumlah jalur pipa dan fasilitas lain di Niger Delta.

Hal itu menurunkan jumlah minyak yang dihasilkan Nigeria dari dua juta barel per hari menjadi 1,5 juta barel per hari, dan ini adalah salah satu alasan utama yang diyakini para ekonom sebagai penyebab Nigeria yang ekonominya terbesar di Afrika akan mengalami resesi D Di samping akibat yang ditimbulkan sabotase itu terhadap Nigeria, dampaknya juga berlarut hingga merugikan Ghana.

Ghana bisa memperoleh gas alam Nigeria lewat jalur pipa yang membentang di sepanjang pesisir Afrika Barat, tetapi perusahaan jalur pipa menghentikan pasokan ke Ghana bulan lalu karena negara itu berhutang pada perusahaan gas Nigeria sebesar 180 juta dolar. [em]