Presiden Israel Isaac Herzog mengatakan pada hari Selasa (19/12) bahwa negaranya "siap dengan jeda kemanusiaan lagi” untuk menjamin pembebasan sandera yang ditahan di Jalur Gaza.
Herzog berkata demikian saat memberikan uraian kepada para duta besar di Yerusalem.
“Israel siap untuk jeda kemanusiaan lagi dan bantuan kemanusiaan tambahan, untuk memungkinkan pembebasan sandera. Dan tanggung jawab sepenuhnya berada di tangan (pemimpin Hamas Yahya) Sinwar dan kepemimpinan Hamas,” ujarnya.
Prancis, Inggris, dan Jerman – beberapa sekutu terdekat Israel – bergabung dalam seruan global untuk gencatan senjata pada akhir pekan.
BACA JUGA: Dewan Keamanan PBB akan Voting Seruan Jeda Kemanusiaan di GazaDirektur CIA William Burns bertemu dengan kepala badan intelijen Israel Mossad dan perdana menteri Qatar pada hari Senin di Warsawa. Pertemuan ketiga tokoh itu adalah yang pertama sejak gencatan senjata dan pembebasan sekitar 100 sandera dalam kesepakatan yang mereka perantarai.
Namun juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan perundingan tersebut belum sampai “pada titik di mana kesepakatan lain akan segera tercapai.”
Hamas dan kelompok-kelompok militan lainnya masih menahan sekitar 129 sandera.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bersikeras bahwa Israel akan terus berperang sampai pasukannya mengakhiri kekuasaan Hamas di Gaza, menghancurkan kemampuan militernya dan membebaskan semua orang yang disandera dalam serangan 7 Oktober.
Setidaknya sampai saat ini, Netanyahu tampaknya mendapat dukungan penuh AS terhadap kampanye yang bisa berlangsung berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. [lt/jm]