Presiden Honduras Xiomara Castro tiba di Shanghai pada hari Jumat (9/6) dalam kunjungan pertamanya sejak Honduras memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan dan menjalin hubungan resmi dengan China.
Castro, yang kunjungannya diperpanjang hingga 14 Juni, akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping "untuk bersama-sama merencanakan pengembangan hubungan di masa depan", kata Kantor Berita Pemerintah China Xinhua.
Honduras menjalin hubungan formal dengan China pada bulan Maret, dan menjadi negara terbaru dari sejumlah negara yang memutuskan hubungan dengan Taiwan dan berpaling ke Beijing.
China menganggap Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri sebagai provinsi yang memisahkan diri, yang akan direbut kembali dengan paksa jika perlu, dan melarang mitra-mitra diplomatiknya memiliki hubungan resmi dengan Taipei.
Beijing telah mengintensifkan usahanya untuk mendapatkan pengakuan diplomatik atas Taiwan sejak Presiden Taiwan Tsai Ing-wen yang menginginkan kemerdekaan pulau itu mulai menjabat pada tahun 2016. Sejak itu, China telah berhasil memikat sembilan mantan sekutu Taiwan dengan kampanye yang melibatkan investasi miliaran dolar.
Keberhasilan Beijing memikat Honduras terjadi sewaktu ketegangan meningkat dengan Amerika Serikat dalam beberapa bulan terakhir, termasuk meningkatnya sikap tegas China terhadap Taiwan dan meningkatnya pengaruh China di Amerika Latin.
Taiwan saat ini hanya memiliki 13 mitra diplomatik, termasuk Belize, Paraguay, dan Guatemala di Amerika Latin, Kota Vatikan, dan beberapa negara lain di Karibia dan Pasifik Selatan, serta Eswatini di Afrika bagian selatan. [ab/uh]