Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mendapat sambutan hangat di Kairo, Selasa (6/2), pada kunjungan pertama oleh pemimpin Iran ke Mesir sejak revolusi Islam tahun 1979 di Iran.
Presiden baru Mesir, Mohamed Morsi, menyambut pemimpin Iran itu dalam upacara permadani merah yang menandai peralihan yang jelas dari puluhan tahun hubungan yang beku antara kedua negara utama di kawasan tersebut. Pemimpin Iran itu datang untuk menghadiri pertemuan puncak regional tiga hari yang mulai hari Rabu (7/2) di ibukota Mesir itu.
Kantor berita Mesir, MENA, mengatakan kedua pemimpin membicarakan cara-cara menyelesaikan krisis Suriah dan mengakhiri pertumpahan darah Suriah tanpa intervensi militer, serta cara meningkatkan hubungan bilateral.
Mesir dan Iran memutuskan hubungan tahun 1979, ketika Kairo menawarkan suaka kepada Shah Iran yang terguling. Hubungan semakin memburuk setelah persetujuan perdamaian Mesir dengan Israel, dan tetap beku sampai akhir kekuasaan mantan presiden Mesir Hosni Mubarak.
Ahmadinejad – pimpinan politik republik Islam Syiah itu – juga bertemu dengan pemimpin Sunni Sheikh Ahmed al-Tayeb, imam agung masjid al-Azhar yang memimpin salah satu tempat pendidikan tertua dalam dunia Sunni.
Kantor berita Mesir, MENA, mengatakan kedua pemimpin membicarakan cara-cara menyelesaikan krisis Suriah dan mengakhiri pertumpahan darah Suriah tanpa intervensi militer, serta cara meningkatkan hubungan bilateral.
Mesir dan Iran memutuskan hubungan tahun 1979, ketika Kairo menawarkan suaka kepada Shah Iran yang terguling. Hubungan semakin memburuk setelah persetujuan perdamaian Mesir dengan Israel, dan tetap beku sampai akhir kekuasaan mantan presiden Mesir Hosni Mubarak.
Ahmadinejad – pimpinan politik republik Islam Syiah itu – juga bertemu dengan pemimpin Sunni Sheikh Ahmed al-Tayeb, imam agung masjid al-Azhar yang memimpin salah satu tempat pendidikan tertua dalam dunia Sunni.