Presiden Iran: Ekspor Minyak Naik Dua Kali Lipat Dibanding Agustus 2021

  • Associated Press

Presiden Iran Ebrahim Raisi menyampaikan pidato dalam peringatan Hari Tentara Nasional di Teheran, Iran, pada 18 April 2022. (Foto: President Website/WANA (West Asia News Agency)/Handout via Reuters)

Presiden Iran Ebrahim Raisi, pada Senin (9/5), mengatakan jumlah ekspor minyak negaranya naik sebesar dua kali lebih banyak dibanding ketika ia pertama menjabat pada Agustus lalu. Kenaikan tersebut tercatat di tengah sanksi tegas yang diberlakukan oleh Amerika Serikat terhadap ekspor minyak Iran.

Raisi menyampaikan klaim tersebut dalam wawancara langsung di televisi milik pemerintah tanpa merinci lebih jauh, termasuk jumlah minyak yang diekspor.

"Penjualan minyak naik dua kali lipat. Kita tidak khawatir tentang penjualan minyak" katanya.

BACA JUGA: Iran Berusaha Perluas Kerja Sama Militer dengan China

Pernyataan Raisi disampaikan saat pasar internasional mencari alternatif atas minyak mentah Rusia menyusul invasi Moskow ke Ukraina yang disusul dengan penerapan sanksi Barat terhadap Rusia. Minyak mentah Iran, yang komposisi minyaknya mirip dengan minyak Rusia, kini bersaing di pasar minyak.

Perang dan kekhawatiran akan pasokan telah menyebabkan harga minyak melonjak ke level tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Patokan internasional minyak mentah, Brent, pada bulan Maret hampir menyentuh $140 per barel, menambah tantangan bagi pihak Barat dalam menegakkan sanksinya terhadap Rusia. Brent diperdagangkan dengan harga lebih dari $105 per barel pada Senin (9/5).

Kelangkaan minyak telah menguntungkan pendanaan publik Iran. Iran mengatakan pihaknya kini menjual lebih banyak minyak mentah bernilai miliaran dolar, dibanding sebelumnya meskipun terdapat sanksi Amerika.

BACA JUGA: AS, Sekutu-sekutu Perkuat Dukungan Terhadap Ukraina

Bank Sentral Iran pada awal Februari mengeluarkan statistik yang menunjukkan negara itu meraup $18,6 miliar dari penjualan minyak pada paruh pertama tahun Persia ini, dibandingkan dengan $8,5 miliar pada periode yang sama tahun lalu, demikian menurut surat kabar yang dikelola pemerintah, IRAN. Sebagian besar minyak itu diyakini dikirim ke China. Venezuela juga telah mengijinkan kapal tanker Iran masuk ke pelabuhannya.

Javad Owji, menteri perminyakan Iran, kepada media lokal pada bulan April mengatakan ekspor minyak negara itu telah melonjak sebesar 40 persen sejak Raisi menjabat. [my/em]