Presiden Iran Inginkan Dialog Konstruktif

Presiden Iran Hassan Rohani berbicara dalam sebuah konferensi pers di Teheran, 17/6/ 2013.

Presiden terpilih baru Iran Hassan Rouhani berjanji akan mengikuti dialog konstruktif dengan negara-negara kuat dunia.
Melanjutkan dialognya dengan media Amerika, Rouhani mengatakan dalam opini di The Washington Post bahwa era permusuhan berdarah telah berlalu. Ia mengatakan para pemimpin dunia diharapkan untuk “memimpin” dengan “mengubah ancaman menjadi peluang”.

Kolom opini Rouhani dimuat Kamis malam, hanya beberapa hari sebelum ia tampil untuk pertama kalinya sebagai presiden di panggung dunia, pada sidang Majelis Umum PBB di New York pekan depan.

NBC News menayangkan wawancara dengan presiden Iran awal pekan ini, dan kepala negara Iran tersebut akan bertemu dengan lebih banyak lagi media dalam beberapa hari mendatang.

Sanksi-sanksi PBB dan negara-negara Barat telah diberlakukan terhadap Iran terkait program nuklirnya yang kontroversial. Beberapa negara kuat dunia meyakini Iran sedang berusaha mengembangkan senjata nuklir, tetapi Teheran bersikeras bahwa program pengayaan uraniumnya bersifat damai.

Dalam artikel di surat kabar Washington Post itu, Rouhani mengatakan bagi Iran, memiliki kemampuan nuklir menyangkut penganekaragaman sumber-sumber energi dan juga menyangkut tuntutan akan martabat dan respek negara itu.