Presiden Iran Ebrahim Raisi hari Senin (21/2) tiba di Qatar dan disambut dalam suatu upacara resmi oleh Emir Tamim bin Hamad Al Thani menjelang KTT tentang pasokan gas dunia, sementara tekanan agar Iran kembali pada perjanjian nuklir dengan negara-negara adidaya memuncak.
Ini merupakan kunjungan Raisi keempat ke luar negeri sejak ia menjabat enam bulan lalu.
Kunjungannya ke Qatar, di mana Iran berbagi ladang gas alam bawah laut yang luas, dilakukan ketika kedua negara di Teluk Persia itu menjalin ikatan yang lebih erat.
BACA JUGA: AS, Uni Eropa Perkuat Kerja Sama Bidang Energi di tengah Ancaman RusiaMengawali kunjungannya ke Doha, kedua pemimpin duduk berdampingan ketika menyaksikan penandatanganan 14 perjanjian kerjasama dalam berbagai bidang, mulai dai penerbangan, perdagangan, pelayaran, media, listrik, budaya dan pendidikan.
Qatar, yang terletak di sisi barat Semenanjung Arab dan hanya memiliki satu perbatasan darat dengan Arab Saudi, adalah pemasok gas alam cair terbesar di dunia. Meskipun negara ini kecil, Qatar telah sejak lama memainkan peran strategis – dan sekaligus menggunakan jalur-jalur lain – sebagai mediator dan fasilitator dalam perundingan antar negara dan kelompok,
Saat berada di Qatar, Raisi akan menghadiri Forum Negara Pengekspor Gas di Doha, di mana ia dijadwalkan menyampaikan sambutan pada hari Selasa (22/2). Forum itu diperkirakan akan memusatkan perhatian pada ketegangan di Ukraina dan apa yang dapat terjadi pada pasokan energi Eropa jika Rusia menginvasi Ukraina. [em/jm]