Presiden A.S. Joe Biden, Rabu (13/10), bertemu dengan perusahaan pelayaran, pengecer besar dan serikat pekerja untuk membahas bagaimana membuka kemacetan rantai pasokan. Hal tersebut sebagai upaya yang diharapkan Gedung Putih akan meningkatkan apa yang mungkin menjadi kegemaran warga AS sesungguhnya: berbelanja atau shopping.
Pada Rabu (13/10), pemerintah mengumumkan sejumlah langkah yang tidak hanya memenuhi selera besar Amerika untuk berbelanja, tetapi juga akan memperkaya ekonomi global yang akan memenuhi kebutuhan itu.
Langkah tersebut termasuk oleh dua pelabuhan terbesar negara di California untuk memperluas operasi menjadi 24 jam, dan juga peningkatan upaya oleh perusahaan besar, seperti Walmart, FedEx, UPS, Samsung, Target dan The Home Depot.
BACA JUGA: Inflasi Amerika Serikat Terus MelonjakDi antara enam bisnis itu, Gedung Putih mengatakan, lebih dari 3.500 kontainer tambahan yang penuh dengan barang-barang yang diinginkan orang Amerika - mainan, furnitur, sepeda, dan peralatan - akan ditambahkan ke rantai pasokan Amerika hingga akhir tahun.
Bagaimana negara yang paling banyak berbelanja di dunia ini sampai pada situasi ini, para pejabat mengatakan alasan sebenarnya sangat sederhana yaitu karena penawaran dan permintaan. Perdagangan elektronik 39 persen lebih tinggi pada kuartal pertama 2021 dibandingkan tahun sebelumnya, karena orang Amerika tetap mengklik "beli" dari internet.
Namun sejumlah industri mengalami kesulitan mendapatkan bahan baku dan mendapatkan produk jadi di rak-rak toko karena tantangan pandemi virus corona, kekurangan tenaga kerja, dan lonjakan permintaan konsumen.
Pembatasan pandemi di seluruh dunia juga menutup pelabuhan-pelabuhan vital — termasuk beberapa pelabuhan tersibuk di dunia, di China. [my/jm]