Presiden Jokowi berharap media massa tidak membesarkan informasi dugaan beras berbahan baku dari plastik. Usai berolahraga di Car Free Day atau Hari bebas Kendaraan di Solo, Minggu pagi (24/5), Presiden mengatakan pemerintah masih menunggu hasil uji laboratorium. Presiden Joko Widodo meragukan adanya beras berbahan baku plastik di Indonesia.
“Kamu, wartawan, jangan gede-gedein. Itu kan hanya di satu tempat, di Bekasi. Ini baru dilihat di lab-nya IPB, Sucofindo, dan BPOM. Tunggu hasilnya nanti. Kalau sudah ada hasilnya, baru kita simpulkan dan bisa memberi keterangan dan bisa menjawab dugaannya, jangan semua bicara. Yang penting, akar masalahnya nanti dilihat, dicek teliti, apakah temuan beras diduga berbahan plastik ini hanya ada di Bekasi, di satu warung, motif penjualan beras itu apa, apakah mencari keuntungan. Kalau keuntungan saya rasa tidak karena bahan baku plastik itu lebih mahal dari beras. Logikanya tidak masuk, tapi sedang kita dalami,” ujarnya.
Your browser doesn’t support HTML5
Sementara itu, Walikota Solo, Hadi Rudyatmo menyatakan Solo mewaspadai adanya dugaan temuan beras berbahan baku plastik. Menurut Rudy, pemkot Solo terus mengawasi di berbagai pasar dan jalur distribusi perdagangan beras di Solo.
“Solo bukannya bebas dari beras plastik, tapi kita waspada. Saya sudah instruksikan ke dinas terkait untuk terus melakukan pengawasan dengan sidak ke lapangan mengecek beras yang dijual ke masyarakat. Terutama dinas pengelola pasar, pasar tradisional, untuk mengimbau terus pada para pedagang kalau ada beras yang mencurigakan segera melaporkan ke instansi, pemkot atau aparat,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, sepekan ini masyarakat dikejutkan adanya temuan dugaan beras berbahan baku plastik. Temuan tersebut terjadi di Bekasi Jawa Barat. Pemerintah pun bergerak cepat merespon temuan ini dengan melakukan uji laboratorium hingga inspeksi mendadak ke berbagai lokasi perdagangan beras di sejumlah pasar.