Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol pada Senin (24/4) bertolak ke AS untuk mengadakan pertemuan dengan Presiden Joe Biden.
Lawatan ini akan menjadi kunjungan kenegaraan pertama ke AS oleh seorang pemimpin Korea Selatan dalam 12 tahun, dan akan menandai peringatan 70 tahun aliansi kedua negara.
Kedua pemimpin diperkirakan akan menjajaki cara-cara untuk meningkatkan tanggapan bersama untuk menghalangi Korea Utara, yang telah meningkatkan pengembangan senjatanya, menguji coba rudal balistik antarbenua berbahan bakar padat baru-baru ini. Itu adalah uji coba terbaru dari serangkaian tes yang dilakukan Korea Utara.
Presiden Yoon telah mendesak untuk meningkatkan peran Seoul dalam payung nuklir Amerika yang melindungi sekutu-sekutunya sewaktu Pyongyang bergegas untuk menyempurnakan kemampuannya menyerang wilayah mana saja di AS.
BACA JUGA: Hadapi Ancaman Korut, AS dan Sekutu-sekutu Asianya Gelar Lebih Banyak Latihan BersamaKorea Utara mengatakan senjatanya adalah untuk mempertahankan diri terhadap ancaman dari AS dan Korea Selatan.
Lawatan Yoon juga berlangsung di tengah-tengah meningkatnya tekanan dari negara-negara Barat untuk memasok senjata bagi Ukraina.
Dalam wawancara dengan Reuters pada pekan lalu, Yoon mengisyaratkan untuk pertama kalinya pelunakan sikapnya mengenai mempersenjatai Ukraina, dengan mengatakan pemerintahnya mungkin “bersikeras tidak hanya pada bantuan kemanusiaan atau keuangan” jika Ukraina berada di bawah serangan besar-besaran pada warga sipilnya atau “situasi yang tidak dapat dimaafkan oleh masyarakat internasional.” [lt/uh]