Presiden Korsel Ingin Bicara dengan Kim Jong-un

Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) berjabat tangan dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dalam sebuah pertemuan di sela-sela KTT G20 di Hamburg, Jerman, 7 Juli 2017. (Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERS)

Presiden Korea Selatan menyatakan kembali keinginannya untuk bertemu pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un bahkan setelah ia mengecam uji coba peluncuran misil balistik antara benua (ICMB) pertama Korea Utara sebagai langkah ceroboh yang bisa dikenai hukuman masyarakat internasional.

Dalam pidatonya di KTT G-20 di Jerman, Presiden Moon Jae-in juga mengusulkan agar kedua Korea melanjutkan kembali program reuni keluarga-keluarga yang terpisah oleh perang, menghentikan aksi bermusuhan sepanjang perbatasan mereka yang dijaga ketat, dan bekerjasama dalam Olimpiade Musim Dingin 2018 yang akan dilangsungkan di Pyeongchang, Korea Selatan.

Namun tidak jelas apakah Korea Utara akan menerima tawaran Moon tersebut sementara Korea Selatan bekerjasama dengan AS dan negara-negara lain mengusahakan hukuman bagi Korea Utara karena uji peluncuran misil itu.

“Situasi sekarang ini di mana tidak ada kontak antara para pejabat Korea Utara dan para pejabat Korea Selatan sangat berbahaya,” kata Moon. “Saya siap bertemu dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un kapan pun dan di mana pun, seandainya persyaratan dipenuhi dan itu akan memberi peluang untuk mengubah ketegangan dan konfrontasi di Semenanjung Korea.”

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan, Kamis (6/7), ia mempertimbangkan tindakan sangat keras untuk menanggapi uji coba peluncuran misil terbaru.

Sementara serangan militer pencegahan kemungkinan menjadi salah satu pilihan Trump, banyak pengamat mengatakan, itu tidak mungkin dilakukan karena pembalasan Korea Utara bisa menjatuhkan banyak korban di Korea Selatan, khususnya Seoul, yang berada dalam jangkauan dekat serangan artileri Korea Utara. [ab/uh]