Presiden Meksiko berupaya mengubah nama resmi negaranya yang dianggap meniru Amerika Serikat.
Presiden Meksiko Felipe Calderon untuk kali terakhir berupaya menghapus kata “United” dan “States” dari nama resmi negaranya.
Nama resmi negara itu adalah The United Mexican States, tetapi tidak banyak orang yang menggunakannya. Presiden Calderon ingin mengubahnya menjadi “Meksiko” saja.
Calderon mengatakan nama resmi itu disahkan pada 1824 untuk meniru negara tetangganya di utara yaitu The United States of America atau Amerika Serikat. Calderon pada Kamis (22/11) mengatakan Meksiko tidak perlu meniru siapapun.
Reformasi konstitusional itu terlebih dulu harus disetujui baik oleh kedua majelis di Kongres maupun oleh sebagian besar dari ke-31 parlemen negara bagian di Meksiko. Namun, Calderon akan habis masa jabatannya pada 1 Desember.
Calderon pertama kali mengusulkan perubahan nama itu ketika menjadi anggota Kongres pada 2003. Rancangan Undang-Undang itu tidak sampai ke tingkat pemungutan suara di parlemen.
Nama resmi negara itu adalah The United Mexican States, tetapi tidak banyak orang yang menggunakannya. Presiden Calderon ingin mengubahnya menjadi “Meksiko” saja.
Calderon mengatakan nama resmi itu disahkan pada 1824 untuk meniru negara tetangganya di utara yaitu The United States of America atau Amerika Serikat. Calderon pada Kamis (22/11) mengatakan Meksiko tidak perlu meniru siapapun.
Reformasi konstitusional itu terlebih dulu harus disetujui baik oleh kedua majelis di Kongres maupun oleh sebagian besar dari ke-31 parlemen negara bagian di Meksiko. Namun, Calderon akan habis masa jabatannya pada 1 Desember.
Calderon pertama kali mengusulkan perubahan nama itu ketika menjadi anggota Kongres pada 2003. Rancangan Undang-Undang itu tidak sampai ke tingkat pemungutan suara di parlemen.