Presiden Morsi mengatakan lewat televisi Minggu malam (27/1), keadaan darurat dan jam malam akan diberlakukan di Port Said, Ismailia dan Suez mulai Senin.
Presiden Mesir Mohammed Morsi telah menyatakan keadaan darurat di tiga propinsi yang menjadi pusat kerusuhan anti-pemerintah, yang telah menewaskan sekitar 50 orang dalam beberapa hari terakhir.
Kata Presiden Morsi lewat televisi hari Minggu malam (27/1), para pejabat akan menjalankan peraturan keadaan darurat dan jam malam di Port Said, Ismailia dan Suez, mulai hari Senin. Ia juga menyerukan diadakannya dialog nasional dan mengundang kelompok-kelompok oposisi serta para politisi untuk bertemu dengannya hari Senin ini.
Kerusuhan hari kedua di kota Port Said telah menewaskan tiga orang dan mencederai 400 lainnya.
Kerusuhan hari Minggu dimulai ketika penduduk kota mengadakan penguburan massal atas sedikitnya 33 orang yang tewas kemarin dalam bentrokan di jalan-jalan antara demonstran anti-pemerintah dan polisi.
Kekerasan bermula ketika penduduk Port Said menyatakan kemarahan atas keputusan pengadilan di Kairo yang menjatuhkan hukuman mati atas 21 orang, kebanyakan fans tim sepakbola Port Said al-Masry. Para terhukum dinyatakan bersalah mengakibatkan kematian 74 orang dalam kerusuhan sepakbola yang terjadi bulan Februari tahun lalu.
Kebanyakan korban yang tewas di stadion sepakbola itu adalah fans tim sepakbola Kairo al-Ahly yang sedang bertanding di Port Said. Kemarin, para demonstran menyerbu beberapa pos polisi dan berusaha mendobrak penjara di mana ke 21 orang terhukum itu ditahan.
Sementara itu, Polisi di Kairo melepaskan tembakan gas air mata ke arah demonstran di lapangan Tahrir hari Minggu, satu hari setelah bentrokan mengakibatkan puluhan orang tewas.
Aksi-aksi demonstrasi telah berlangsung beberapa hari di Mesir untuk memperingati dua tahun tergulingnya Presiden Hosni Mubarak.
Kata Presiden Morsi lewat televisi hari Minggu malam (27/1), para pejabat akan menjalankan peraturan keadaan darurat dan jam malam di Port Said, Ismailia dan Suez, mulai hari Senin. Ia juga menyerukan diadakannya dialog nasional dan mengundang kelompok-kelompok oposisi serta para politisi untuk bertemu dengannya hari Senin ini.
Kerusuhan hari kedua di kota Port Said telah menewaskan tiga orang dan mencederai 400 lainnya.
Kerusuhan hari Minggu dimulai ketika penduduk kota mengadakan penguburan massal atas sedikitnya 33 orang yang tewas kemarin dalam bentrokan di jalan-jalan antara demonstran anti-pemerintah dan polisi.
Kekerasan bermula ketika penduduk Port Said menyatakan kemarahan atas keputusan pengadilan di Kairo yang menjatuhkan hukuman mati atas 21 orang, kebanyakan fans tim sepakbola Port Said al-Masry. Para terhukum dinyatakan bersalah mengakibatkan kematian 74 orang dalam kerusuhan sepakbola yang terjadi bulan Februari tahun lalu.
Kebanyakan korban yang tewas di stadion sepakbola itu adalah fans tim sepakbola Kairo al-Ahly yang sedang bertanding di Port Said. Kemarin, para demonstran menyerbu beberapa pos polisi dan berusaha mendobrak penjara di mana ke 21 orang terhukum itu ditahan.
Sementara itu, Polisi di Kairo melepaskan tembakan gas air mata ke arah demonstran di lapangan Tahrir hari Minggu, satu hari setelah bentrokan mengakibatkan puluhan orang tewas.
Aksi-aksi demonstrasi telah berlangsung beberapa hari di Mesir untuk memperingati dua tahun tergulingnya Presiden Hosni Mubarak.