Presiden Morsi sedang mempertimbangkan apakah akan memberi militer kontrol penuh atas kota Port Said Terusan Suez yang bergolak.
Pejabat Mesir mengatakan Selasa Presiden Morsi sedang mempertimbangkan apakah akan memberi militer kontrol penuh atas kota Port Said di kawasan Terusan Suez yang bergolak setelah bentrokan maut beberapa hari di jalanan yang dipicu oleh penggunaan kekuatan berlebihan oleh polisi anti huru hara.
Penyerahan kota itu kepada militer dapat menjadi tanda kegagalan pemerintah Mohammed Morsi membawa ketenangan di Port Said, yang telah dilanda kekacauan sejak akhir Januari. Dengan protes dan pemogokan yang telah berubah menjadi pemberontakan terang-terangan, warga melampiaskan kemarahan mereka kepada presiden dan pasukan keamanan.
Bentrokan hari ketiga pecah sekitar fajar Selasa ketika polisi menembakkan gas air mata ke arah pengunjuk rasa yang melemparkan batu dan bom molotov ke arah markas Badan Keamanan Nasional setempat, membakar sebagian bangunan itu.
Kerusuhan dan kekerasan terbaru di Port Said menewaskan sedikitnya tiga warga sipil dan tiga polisi dan ratusan lainnya cedera sejak hari Minggu.
Penyerahan kota itu kepada militer dapat menjadi tanda kegagalan pemerintah Mohammed Morsi membawa ketenangan di Port Said, yang telah dilanda kekacauan sejak akhir Januari. Dengan protes dan pemogokan yang telah berubah menjadi pemberontakan terang-terangan, warga melampiaskan kemarahan mereka kepada presiden dan pasukan keamanan.
Bentrokan hari ketiga pecah sekitar fajar Selasa ketika polisi menembakkan gas air mata ke arah pengunjuk rasa yang melemparkan batu dan bom molotov ke arah markas Badan Keamanan Nasional setempat, membakar sebagian bangunan itu.
Kerusuhan dan kekerasan terbaru di Port Said menewaskan sedikitnya tiga warga sipil dan tiga polisi dan ratusan lainnya cedera sejak hari Minggu.