Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sissi pada Kamis (23/11) memuji kesepakatan gencatan senjata yang dicapai Israel dan Hamas.
Negara Afrika utara yang kerap berperan sebagai perantara perdamaian di antara kedua pihak yang bertikai itu, telah mendorong gencatan senjata sejak perang terakhir meletus pada 7 Oktober.
“Upaya bersama Mesir dengan Amerika Serikat dan saudara-saudara kami di Qatar membuahkan hasil dengan tercapainya kesepakatan gencatan senjata kemanusiaan,” kata el-Sissi dalam konferensi Palestina di Kairo yang dihadiri ribuan orang.
Sambil memuji terobosan yang tercipta, el-Sissi kembali menegaskan penolakannya terhadap gagasan untuk mengizinkan pengungsi Palestina masuk ke wilayah Mesir.
BACA JUGA: AS Tolak Diplomasi China di Gaza“Situasi di Jalur Gaza dan Tepi Barat berbeda; jika warganya meninggalkan wilayah tersebut, mereka tidak akan pernah bisa kembali ke sana,” ungkapnya.
“Itu sebabnya Mesir berpendapat, bahwa bagi kami, pengungsian tidak boleh dilakukan, dan kami tidak akan menerima maupun membiarkannya terjadi.”
Kairo khawatir eksodus warga Palestina ke tanah Mesir akan menggugurkan tuntutan bangsa Palestina untuk mendirikan sebuah negara dan membahayakan keamanan sekaligus perekonomian Mesir.
Terlepas dari itu, Mesir sendiri telah mengizinkan ribuan warga berkewarganegaraan ganda serta ratusan warga Palestina yang terluka dan sakit di Gaza, untuk masuk ke wilayahnya melalui penyeberangan Rafah selama beberapa pekan terakhir. [rd/ns]