Presiden Mesir Tolak Ultimatum Militer

Presiden Mesir Mohammed Morsi (kanan), bertemu dengan PM Hesham Kandil (tengah) dan Menhan Letjen Abdel-Fattah el-Sissi (kiri) di Kairo (1/7). Presiden Morsi menolak ultimatum militer yang memberikan batas waktu 48 jam untuk penyelesaian perbedaan pandangan dengan para pemimpin oposisi.

Kantor presiden Mesir menolak ultimatum militer bagi Presiden Mohamed Morsi dan para pemimpin oposisi agar menyelesaikan perbedaan pandangan mereka dalam waktu 48 jam.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan hari Senin (1/7), Presiden Mesir Mohamed Morsi menyatakan akan tetap menjalankan rencananya untuk rekonsiliasi nasional, apapun pernyataan-pernyataan yang memperdalam perpecahan antar warganya.

Menteri Pertahanan Mesir Jenderal Abdel Fattah el-Sissi mengeluarkan ultimatum sebelumnya hari Senin setelah beberapa hari protes massal dan kekerasan di seluruh negara itu yang telah menewaskan sedikitnya 16 orang. El Sissi mengatakan apabila kesepakatan tidak tercapai, militer akan mengajukan peta jalan untuk masa depan Mesir.

Selasa pagi, media Mesir melaporkan bahwa Menteri Luar Negeri Mohamed Kamel Amr telah menyerahkan surat peletakan jabatannya. Sedikitnya empat menteri lain telah meletakkan jabatan sejak hari Minggu.

Para pemimpin oposisi telah memberi waktu sampai pukul 5 sore waktu Kairo hari Selasa kepada Presiden Morsi untuk meletakkan jabatan.