Presiden meminta pelayanan publik terbaik diberikan kepada masyarakat selama Ramadan tahun ini karena adanya kenaikan harga BBM.
JAKARTA —
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar jajaran pemerintah pusat dan daerah memberikan pelayanan yang lebih kepada masyarakat pada bulan Ramadan, karena bulan puasa tahun ini diwarnai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Hal tersebut, menurut Presiden, sedikit banyak ikut mempengaruhi harga mulai dari harga pangan hingga transportasi.
“Saya mengajak seluruh jajaran pemerintah dan bahkan saya mengajak pula dunia usaha untuk benar-benar memberikan perhatian, bantuan dan pelayanan yang lebih dibandingkan tahun lalu kepada masyarakat kita. Mari kita ringankan bebannya termasuk pada saat nanti mudik Lebaran,” ujar Presiden Senin (8/7) setelah rapat paripurna kabinet di kantor kepresidenan.
Pasca kenaikan harga BBM, Presiden mengaku ikut memantau harga di pasaran. Menurutnya, masyarakat yang tergolong kurang mampu perlu mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh dengan kebijakan yang tepat.
“Kemarin pada hari libur saya mencari tahu, harga-harga yang setiap hari harus dipenuhi oleh rakyat kita, terutama pada lapisan yang bawah, saudara-saudara kita yang masuk golongan kurang mampu. Saya mencoba menghitung penghasilan mereka berapa, harga-harga itu berapa dan seterusnya,” ujarnya.
Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan, ketersediaan stok pangan yang ada saat ini mencukupi untuk memenuhi kebutuhan selama Ramadhan.
“Dari hasil beberapa rapat koordinasi kementrian terkait seperti dari Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian, stok logistik pangan cukup semua untuk kebutuhan bulan Ramadan ini,” ujar Agung.
Sementara itu, Menteri Perhubungan EE Mangindaan memastikan tidak akan ada kenaikan tarif angkutan umum pada saat Ramadan dan Lebaran.
“Kami sudah mulai kendalikan (kenaikan transportasi publik) melalui kepala-kepala dinas perhubungan di daerah. Seperti halnya transportasi kapal laut, penyeberangan dan kereta api itu sudah naik 15 persen saat kenaikan BBM. Nah, kita sudah minta selama Ramadan dan lebaran jangan lagi ada kenaikan,” ujarnya.
Pemerintah, tambah Mangindaan juga sudah menginstruksikan PT Kereta Api Indonesia Persero agar tidak dulu menjual tiket kereta api tambahan kelas ekonomi sampai empat hari menjelang Lebaran agar tidak segera habis. PT Kereta Api, menurutnya, telah menyediakan 40 lebih rangkaian kereta api tambahan untuk menampung calon penumpang.
Dalam waktu dekat ini, menurut Mangindaan, dirinya bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) akan memantau jalur transportasi darat wilayah pantai utara Jawa dan jalur selatan. Pemantauan ini, menurut Mangindaan, terkait kelayakan badan jalan dan antisipasi kemacetan lalu lintas serta meminimalisir kecelakaan para pemudik.
“Saya mengajak seluruh jajaran pemerintah dan bahkan saya mengajak pula dunia usaha untuk benar-benar memberikan perhatian, bantuan dan pelayanan yang lebih dibandingkan tahun lalu kepada masyarakat kita. Mari kita ringankan bebannya termasuk pada saat nanti mudik Lebaran,” ujar Presiden Senin (8/7) setelah rapat paripurna kabinet di kantor kepresidenan.
Pasca kenaikan harga BBM, Presiden mengaku ikut memantau harga di pasaran. Menurutnya, masyarakat yang tergolong kurang mampu perlu mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh dengan kebijakan yang tepat.
“Kemarin pada hari libur saya mencari tahu, harga-harga yang setiap hari harus dipenuhi oleh rakyat kita, terutama pada lapisan yang bawah, saudara-saudara kita yang masuk golongan kurang mampu. Saya mencoba menghitung penghasilan mereka berapa, harga-harga itu berapa dan seterusnya,” ujarnya.
Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan, ketersediaan stok pangan yang ada saat ini mencukupi untuk memenuhi kebutuhan selama Ramadhan.
“Dari hasil beberapa rapat koordinasi kementrian terkait seperti dari Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian, stok logistik pangan cukup semua untuk kebutuhan bulan Ramadan ini,” ujar Agung.
Sementara itu, Menteri Perhubungan EE Mangindaan memastikan tidak akan ada kenaikan tarif angkutan umum pada saat Ramadan dan Lebaran.
“Kami sudah mulai kendalikan (kenaikan transportasi publik) melalui kepala-kepala dinas perhubungan di daerah. Seperti halnya transportasi kapal laut, penyeberangan dan kereta api itu sudah naik 15 persen saat kenaikan BBM. Nah, kita sudah minta selama Ramadan dan lebaran jangan lagi ada kenaikan,” ujarnya.
Pemerintah, tambah Mangindaan juga sudah menginstruksikan PT Kereta Api Indonesia Persero agar tidak dulu menjual tiket kereta api tambahan kelas ekonomi sampai empat hari menjelang Lebaran agar tidak segera habis. PT Kereta Api, menurutnya, telah menyediakan 40 lebih rangkaian kereta api tambahan untuk menampung calon penumpang.
Dalam waktu dekat ini, menurut Mangindaan, dirinya bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) akan memantau jalur transportasi darat wilayah pantai utara Jawa dan jalur selatan. Pemantauan ini, menurut Mangindaan, terkait kelayakan badan jalan dan antisipasi kemacetan lalu lintas serta meminimalisir kecelakaan para pemudik.