Presiden Mugabe Tingkatkan Kehadiran Pasukan Keamanan di Harare

  • Peta Thornycroft
    Victor Pattianakotta

Presiden Zimbabwe Robert Mugabe, telah berkuasa selama 31 tahun.

Ini dilakukan pada saat terjadi seruan 'protes sejuta orang' di Facebook untuk melawan pemerintahan Mugabe yang telah berkuasa 31 tahun.

Dengan meningkatnya ketegangan politik serta jumlah orang dalam tahanan, Presiden Zimbabwe Robert Mugabe meningkatkan kehadiran pasukan keamanan di beberapa wilayah kota Harare. Demonstrasi yang diserukan lewat internet untuk melakukan protes di jalanan seperti di Afrika Utara tidak terjadi hari Selasa, tapi Harare mempersiapkan diri untuk unjuk rasa anti-sanksi partai Zanu-PF di ibukota hari Rabu.

Sesaat setelah toko-toko dibuka hari Selasa, kira-kira 40 kendaraan polisi termasuk beberapa water canon masuk ke kota melalui jalan utama. Orang-orang di jalan mengatakan tidak tahu mengapa ada unjuk kekuatan seperti itu.

Ada kampanye di Facebook menyerukan "protes sejuta orang" melawan pemerintahan Presiden Robert Mugabe yang telah berkuasa selama 31 tahun. Tapi kampanye yang menyerukan protes hari Selasa tidak berhasil.

Kebanyakan orang di pusat kota belum mendengar tentang kampanye internet itu dan tak seorangpun berkumpul di taman kota yang ditunjuk oleh penyelenggara kampanye Facebook, yang menyebut diri mereka FreeZimActivists.

Seorang pengacara Harare, John Hamunakwadi, mengatakan orang tidak tahu tentang rencana protes, dan mereka juga tidak tahu siapa yang mengaturnya. Tambahnya, polisi dan tentara akan tahu terlebih dahulu tentang protes yang direncanakan, dan jarang sekali ada protes di jalan di Zimbabwe.

Para pegawai negeri di Zimbabwe melakukan unjuk rasa di Harare (foto: dok.). Warga Zimbabwe cenderung pemalu dan sulit untuk menggerakkan massa agar melakukan protes.

"Perbedaan negara-negara Arab dan Zimbabwe adalah warga Zimbabwe sangat pemalu dan sulit untuk mengumpulkan 50 orang dalam acara apapun dan polisi Zimbabwe tahu fakta itu," demikian ujar pengacara Hamunakwadi.

Minggu lalu Uni Eropa memperpanjang pembatasan keuangan dan perjalanan terhadap Presiden Mugabe dan sebagian besar rekan-rekannya dalam partai Zanu-PF dan beberapa perusahaan negara.

Zanu-PF mengatakan akan mengumpulkan dua juta tanda tangan untuk memprotes apa yang mereka sebut sanksi ilegal terhadap Zimbabwe dalam demonstrasi yang akan diselenggarakan di ibukota.

Hamunakwadi menandaskan Zanu-PF telah mempersiapkan diri dengan baik untuk kampanye anti-sanksi karena banyak pemimpin Zanu-PF masih berada di Harare setelah pesta ulang tahun Presiden Robert Mugabe hari Sabtu lalu.

Hamunakwadi mengatakan, "Mereka yang hadir pada pesta ulang tahun Robert Mugabe ke 87 masih berada di hotel hingga saat ini. Mereka belum keluar sampai kampanye anti-sanksi dilancarkan."

Protes ini muncul selagi pihak berwenang menahan lebih dari 80 orang atas tuduhan melakukan ancaman serangan dan kekerasan politik. Kebanyakan adalah penentang partai Zanu-PF, termasuk tiga anggota DPR dari Gerakan untuk Perubahan Demokratik (MDC).

46 dari mereka dituduh berkhianat setelah menghadiri diskusi tentang pemberontakan-pemberontakan di Afrika Utara. Polisi mengatakan mereka berencana untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Mugabe yang terpilih secara konstitusional.

Menurut pengacara Alec Muchadahama kira-kira sepuluh orang tampaknya telah diserang dalam tahanan, dan tidak diberi bantuan medis.

Hakim tidak datang ke pengadilan hari Senin, ketika Muchadahama berencana meminta pembatalan tuntutan.

MDC, dalam pemerintahan gabungan dengan Zanu-PF yang telah berlangsung dua tahun, menyerukan untuk mengakhiri kebijakan partisan dan mengganti jaksa agung, Johannes Tomana, yang adalah anggota terkemuka Partai Zanu-PF.