Hasil awal dalam pemilihan presiden dan Parlemen di Nigeria menunjukkan petahana Presiden Muhammadu Buhari unggul. Tetapi, partai oposisi utama menolak hasil penghitungan suara dengan mengatakan hasil tersebut “tidak benar dan tidak bisa diterima.”
Komisi Pemilihan (INEC) menjelaskan, Senin (25/2), Buhari memenangi jumlah suara di setidaknya enam negara bagian dengan saingan utamanya, Atiku Abubakar, memenangi suara di wilayah ibu kota federal.
Ketua Partai Demokratik Rakyat, Uche Secondus, yang mengusung Abubakar mengatakan partainya telah menemukan ‘berbagai kejanggalan’ di negara bagian Nasarawa dan di ibu kota.
Dalam jumpa pers di Abuja, ia menuduh pemerintahan Buhari bersekongkol dengan Komisi Pemilihan untuk memanipulasi hasil suara dari TPS di seluruh negeri. Secondus mengatakan partainya (PDP) mengantongi yang disebutnya ‘hasil sebenarnya’ dari TPS di seluruh negeri.
Dalam pernyataan pada Senin, Duta Besar Amerika Stuart Symington, berseru kepada bangsa Nigeria supaya bersabar dan menjauhkan diri dari kekerasan sementara Komisi Pemilihan mentabulasi dan mengumumkan hasil pemilihan. [al]