Presiden Obama akan Sampaikan Pidato Perpisahan 10 Januari

Presiden Obama melambaikan tangan saat akan meninggalkan podium seusai menggelar konferensi pres di Gedung Putih, Washington DC, 16 Desember 2016 (Foto: dok).

Dalam dua setengah pekan terakhir sisa masa jabatannya, para stafnya mengatakan Obama kemungkinan akan memberi pengampunan kepada sebagian lagi narapidana narkoba yang hukuman mereka, menurut Obama, terlalu berat.

Presiden Amerika Barack Obama akan menyampaikan pidato perpisahan pekan depan, memaparkan keberhasilannya semasa menjabat di Gedung Putih dan memberikan pendapat terkait arah kebijakan Amerika setelah Presiden terpilih Donald Trump mulai menjabat tanggal 20 Januari mendatang.

Dalam email kepada pendukung hari Senin, Obama mengatakan pidatonya pada tanggal 10 Januari di kota kediamannya Chicago adalah “kesempatan berterima kasih atas masa tugasnya yang sangat menarik, untuk merayakan cara-cara kita mengubah negara ini menjadi lebih baik dalam 8 tahun terakhir, dan memberi pendapat mengenai kemana kita akan menuju mulai sekarang.

Presiden usia 55 tahun itu mengatakan, “Sejak tahun 2009, kita menghadapi tantangan dan mengatasi tantangan itu membuat kita lebih kuat. Itu karena kita tidak pernah melepas keyakinan yang telah membimbing kita sejak negara ini didirikan bahwa bersama-sama kita dapat mengubah negara ini menjadi lebih baik.”

Pidatonya akan mengikuti tradisi lama presiden Amerika, yang dimulai oleh George Washington tahun 1796, berpidato sebelum mengakhiri masa jabatan.

Obama kembali ke Washington hari Senin setelah libur Natal tahunan di Hawaii, tempat ia dilahirkan dan melewatkan sebagian masa mudanya.

Dalam dua setengah pekan terakhir masa jabatannya, menurut para staf, Obama mungkin akan memberi pengurangan masa tahanan kepada narapidana narkoba yang, dinilai Obama, hukumannya terlalu berat, dan kemungkinan mengeluarkan lagi keputusan guna mengabadikan kebijakan yang dikehendakinya tetapi ditentang oleh Trump. (gp, ka/ii)