Presiden Obama: AS Belum 'Sembuh' dari Rasisme

Presiden AS Barack Obama menyampaikan pidato terkait kekerasan dengan senjata dalam konferensi para Walikota Amerika Serikat di San Francisco, Jumat (19/6).

Presiden Barack Obama mengatakan Amerika Serikat belum mengatasi masalah rasismenya. Berbicara kepada komedian Marc Maron dalam wawancara untuk podcast-nya, Obama mengatakan, “kita belum pulih dari rasisme.” Ia kemudian menggunakan kata negro, yang digunakan untuk merujuk pada warga kulit hitam dan di Amerika berkonotasi rasis, untuk menjelaskannya. Menurut Obama, ini bukan masalah sopan santun penggunaan kata tersebut di depan publik.

“Ini bukan ukuran apakah rasisme masih ada atau tidak. Ini bukan masalah diskriminasi terang-terangan. Masyarakat (Amerika) tidak dapat menghapus semua yang terjadi 200 atau 300 tahun lalu dalam semalam,” lanjutnya.

Presiden mengatakan sikapnya mengenai ras telah berubah karena ia lahir dari ibu kulit putih dan ayah kulit hitam. Tetapi warisan perbudakan masih membayangi.

Dia juga membahas kontrol senjata dan mengungkapkan rasa frustrasinya karena Kongres AS tidak mengajukan undang-undang untuk mengatur hal tersebut. Obama mengatakan bahwa dia "sangat menyesalkan" sikap Kongres yang tidak mengambil tindakan setelah tragedi penembakan Sandy Hook yang menewaskan 20 orang anak.

Obama mengatakan adalah penting untuk menghargai kegiatan berburu dan olahraga yang menggunakan senjata api, jika membicarakan masalah kepemilikan senjata api di Amerika.

Namun, dalam kasus Dylann Roof, tersangka pelaku pembunuhan sembilan orang di Charleston, Carolina Selatan, pekan lalu, Obama menekankan perlunya tindakan yang "masuk akal" untuk mencegah seorang yang gila, rasis, atau dalam kondisi galau, bisa mendapatkan senjata secara mudah dan menyebabkan hal-hal yang membahayakan.