Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyebut ledakan mematikan di Rumah Sakit Al-Ahli Arab di Kota Gaza, yang menewaskan ratusan orang, sebagai "sebuah pembantaian perang yang mengerikan yang tidak bisa diabaikan atau dibiarkan tanpa ada pertanggungjawaban."
Hamas menuduh ledakan itu disebabkan oleh serangan udara Israel, tetapi militer Israel mengatakan pihaknya tidak terlibat dan ledakan itu disebabkan oleh sebuah roket Palestina yang salah arah.
Abbas membuat pernyataan itu setelah memperpendek kunjungannya ke Yordania dan membatalkan pertemuan dengan Presiden AS Joe Biden yang sedang dalam perjalanan ke Timur Tengah.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan setidaknya 500 orang telah tewas dalma serangan tersebut. Serangan pada rumah sakit itu telah memicu protes dan kemarahan di sejumlah wilayah.
BACA JUGA: Ledakan Guncang RS Al-Ahli di Gaza, Diperkirakan 500 Orang TewasLedakan di Rumah Sakit al-Ahli juga membuat Menteri Luar Negeri Yordania membatalkan konferensi regional yang semula dijadwalkan berlangsung pada Rabu (18/10) di Amman, di mana Biden dijadwalkan bertemu Abbas, Raja Abdullah II dari Yordania, dan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sissi.
"Sejumlah keputusan internasional telah diambil untukj melindungi warga kami, namun keputusan-keputusan itu belum diimplementasikan karena Amerika tidak mau menjalankannya. Agresi yang saat ini berlangsung terhadap warga kami harusnya dihentikan, dan kejahatan-kejahatan ini harus berakhir," ujar Abbas sepulangnya dari Yordania.
"Kami tidak akan membiarkan munculnya kembali malapetaka yang lain di abad ke-21, dan kami tidak akan menyetujui pengusiran terhadap warga kami lagi," tambahnya. [jm/rs]