Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta aparat kepolisian melakukan antisipasi adanya ancaman serangan teror menjelang Natal.
JAKARTA —
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis (12/12), mengatakan mendapatkan laporan ancaman yang akan mengganggu perayaan Natal serta Tahun Baru, yang menurutnya tidak terkait dengan geliat politik menjelang pemilihan umum 2014.
“Saya dapat laporan dari Kapolri ada elemen-elemen yang merancang gangguan keamanan dan ketertiban di tempat-tempat tertentu. Dan sudah diikuti dan Insya Allah bisa dicegah. Ini membuktikan bahwa mungkin seolah-olah berkaitan dengan pemilu, padahal tidak," katanya.
"Oleh karena itulah kita lakukan segalanya dengan demikian Insya Allah apa yang kita laksanakan baik dalam rangka pemilihan umum, ibadah keagamaan atau perayaan hari besar dapat berlangsung dengan baik dan lancar,” ujarnya sesaat sebelum bertolak ke Jepang untuk menghadiri pertemuan puncak pemimpin negara ASEAN dari bandar udara Halim Perdana Kusumah.
Selain itu, Presiden mengingatkan pentingnya menjamin keamanan dan keselamatan transportasi mengingat cuaca yang tak menentu saat ini sehingga rawan terjadi kecelakaan. Presiden mengimbau agar semua pihak dapat memberi perhatian pada hal ini, baik operator pemilik jasa transportasi, regulator, dan masyarakat.
Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Polisi Sutarman mengatakan telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi pengamanan terkait ancaman serangan bom di beberapa daerah jelang peringatan Natal dan Tahun Baru. Ia menambahkan bahwa polisi mendeteksi adanya pergerakan di daerah yang berencana melakukan aksi teror.
“Kami mencium ada beberapa pergerakan dari satu daerah ke daerah lain. Seperti kemungkinan mereka merakit bahan peledak dan sebagainya. Ini sudah kita deteksi semuanya, sudah kita monitor,” ujarnya.
Kapolri menjelaskan ada beberapa daerah yang menjadi target operasi dari para teroris ini, diantaranya adalah Jakarta, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan. Ia memastikan kepolisian akan mengambil tindakan tegas terhadap siapapun yang berencana atau melakukan aksi teror yang mengancam keselamatan masyarakat.
“Kita imbau agar (mereka) tidak melakukan tindakan-tindakan yang menyimpang dari peratuan atau ketentuan peratuan perundang-undangan. Dan jika mereka mengambil satu tindakan yang mengancam keamanan kita tentunya akan mengambil tindakan tegas,” ujarnya.
Kapolri mengimbau masyarakat agar tetap tenang sebab polisi akan memberikan rasa aman bagi masyarakat, khususnya yang menjalankan ibadah Natal.
“Saya dapat laporan dari Kapolri ada elemen-elemen yang merancang gangguan keamanan dan ketertiban di tempat-tempat tertentu. Dan sudah diikuti dan Insya Allah bisa dicegah. Ini membuktikan bahwa mungkin seolah-olah berkaitan dengan pemilu, padahal tidak," katanya.
"Oleh karena itulah kita lakukan segalanya dengan demikian Insya Allah apa yang kita laksanakan baik dalam rangka pemilihan umum, ibadah keagamaan atau perayaan hari besar dapat berlangsung dengan baik dan lancar,” ujarnya sesaat sebelum bertolak ke Jepang untuk menghadiri pertemuan puncak pemimpin negara ASEAN dari bandar udara Halim Perdana Kusumah.
Selain itu, Presiden mengingatkan pentingnya menjamin keamanan dan keselamatan transportasi mengingat cuaca yang tak menentu saat ini sehingga rawan terjadi kecelakaan. Presiden mengimbau agar semua pihak dapat memberi perhatian pada hal ini, baik operator pemilik jasa transportasi, regulator, dan masyarakat.
Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Polisi Sutarman mengatakan telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi pengamanan terkait ancaman serangan bom di beberapa daerah jelang peringatan Natal dan Tahun Baru. Ia menambahkan bahwa polisi mendeteksi adanya pergerakan di daerah yang berencana melakukan aksi teror.
“Kami mencium ada beberapa pergerakan dari satu daerah ke daerah lain. Seperti kemungkinan mereka merakit bahan peledak dan sebagainya. Ini sudah kita deteksi semuanya, sudah kita monitor,” ujarnya.
Kapolri menjelaskan ada beberapa daerah yang menjadi target operasi dari para teroris ini, diantaranya adalah Jakarta, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan. Ia memastikan kepolisian akan mengambil tindakan tegas terhadap siapapun yang berencana atau melakukan aksi teror yang mengancam keselamatan masyarakat.
“Kita imbau agar (mereka) tidak melakukan tindakan-tindakan yang menyimpang dari peratuan atau ketentuan peratuan perundang-undangan. Dan jika mereka mengambil satu tindakan yang mengancam keamanan kita tentunya akan mengambil tindakan tegas,” ujarnya.
Kapolri mengimbau masyarakat agar tetap tenang sebab polisi akan memberikan rasa aman bagi masyarakat, khususnya yang menjalankan ibadah Natal.