Presiden Peru Manuel Merino, Kamis (12/11) menyerukan ketenangan dan persatuan menyusul protes tiga hari menentang pemerintahan barunya, setelah Kongres yang dipimpin oposisi menyingkirkan mantan presiden yang populer, Martin Vizcarra, atas tuduhan suap yang belum diverifikasi.
Kantor berita pemerintah Peru Andina melaporkan Merino berupaya mengatasi ketegangan hari Kamis dengan mengatakan ia menghormati mereka yang memiliki pandangan berbeda.
Berbicara setelah upacara pengambilan sumpah jabatan kabinet di Lima, Merino, yang sebelumnya anggota Kongres, juga mengatakan bahwa pemerintah transisinya akan mematuhi jadwal pemilu untuk menentukan siapa yang akan memimpin negara itu mulai 28 Juli.
BACA JUGA: Demonstran Berunjuk Rasa Menentang Presiden Baru PeruMerino dilantik sebagai presiden sementara hari Selasa, setelah para sejawatnya memutuskan dengan suara mayoritas untuk memakzulkan Vizcarra. Mantan presiden yang populer itu kabarnya ke kantor Jaksa Penuntut Khusus pada hari Kamis untuk memberikan kesaksian dan menanggapi tuduhan-tuduhan terhadapnya.
Vizcarra dituduh menerima suap senilai 630 ribu dolar dari perusahaan-perusahaan konstruksi sewaktu ia menjabat gubernur di kawasan selatan Peru dari tahun 2011 hingga 2014. [uh/ab]