Presiden Peru Ungkap RUU Baru Pemilu 2023 di Tengah Perselisihan Internal Kongres

Presiden Peru Dina Boluarte saat melakukan konferensi pers bersama media asing, di Lima, Peru 24 Januari 2023. (Foto: REUTERS/Angela Ponce)

Presiden Peru Dina Boluarte mengajukan RUU baru untuk memajukan pemilu ke tahun 2023 dalam upaya meredakan protes di negara itu, sementara Kongres yang terpecah-pecah telah berulang kali gagal mencapai kesepakatan setelah perselisihan internal.

Legislasi tersebut, yang dilihat oleh Reuters, mengusulkan penyelenggaraan pemilihan anggota Kongres dan presiden pada Oktober tahun ini, dengan pejabat yang terpilih mulai bertugas akhir Desember. Para pejabat terpilih akan menjalani masa jabatan lima tahun hingga Juli 2028.

Negara di kawasan Andes itu sedang diliputi protes antipemerintah selama sekitar delapan pekan, dengan 48 orang tewas dalam bentrokan antara demonstran dan pasukan keamanan, kebanyakan terjadi di bagian selatan Peru yang kaya tembaga. Pemilihan baru yang dipercepat telah menjadi tuntutan utama para pengunjuk rasa setelah mantan presiden Pedro Castillo yang berhaluan kiri disingkirkan pada Desember lalu.

Pengunjuk rasa antipemerintah di Juliaca, Peru, Senin, 30 Januari 2023. (Foto: AP)

PM Alberto Otarola dijadwalkan menyerahkan legislasi dari cabang eksekutif itu kepada sebuah komisi di Kongres pada Jumat (3/2) siang.

Legislasi baru itu muncul setelah serangkaian proposal pemilihan dini gagal di Kongres.

Peru Libre, partainya Castillo, mengajukan RUU untuk pemilu dini dan referendum tidak mengikat mengenai konstitusi baru. Proposal itu telah ditolak pada Kamis malam.

Proposal lain ditolak pada hari Rabu (1/2) setelah negosiasi tertutup selama berhari-hari gagal membuahkan konsensus, dengan partai-partai politik yang terpecah tidak mencapai kesepakatan mengenai cara memajukan proposal itu meskipun ada dukungan publik yang luas bagi pemilu dipercepat.

BACA JUGA: Kongres Peru Gagal Sepakati Penyelenggaraan Pemilu Dini

Beberapa anggota sayap kanan menentang masa jabatan mereka dipersingkat, sementara faksi-faksi sayap kiri telah menyatakan mereka tidak akan mendukung suatu legislasi kecuali jika RUU itu mencakup referendum tidak mengikat bagi konstitusi baru.

Boluarte, mantan wakil Castillo yang mengambil alih setelah ia berupaya membubarkan Kongres secara ilegal, mengumumkan rencana tentang RUU pemilu dipercepat dan penyusunan ulang konstitusi pada akhir pekan setelah protes dengan kekerasan di ibu kota menewaskan satu orang.

Pengunjuk rasa di Peru telah memblokade jalan-jalan raya dengan pepohonan, batu dan ban, mengambil alih bandara regional dan membakar bangunan, sehingga dampaknya dirasakan pada transportasi barang, bisnis dan pengoperasian beberapa tambang penting di negara penghasil tembaga terbesar kedua dunia itu. [uh/ab]