Komisi pemilihan Honduras menyatakan Presiden petahana Juan Orlando Hernandez sebagai pemenang pemilihan November lalu disengketakan, sementara pihak oposisi dengan lantang menuduh kecurangan.
Hernandez memenangkan sedikit dibawah 43 persen suara, sedangkan penantangnya dari sayap kiri, Salvador Nasralla, mendapat kurang dari 42 persen.
Protes jalanan telah menewaskan 20 orang.
Nasralla akan berada di Washington, Senin (18/12), untuk bertemu pejabat Departemen Luar Negeri dan Organisasi Negara-Negara Amerika. Ia menyatakan siap menunjukkan bukti kecurangan pemilihan.
Ia menolak menerima hasil pemilihan tersebut.
Honduras dalam keadaan tak menentu selama tiga minggu sejak komisi pemilihan pertama menyatakan Nasralla unggul. Komisi pemilihan kemudian menangguhkan penghitungan suara, dan melanjutkan penghitungan suara dengan menyatakan Hernandez unggul.
Pendukung oposisi memrotes dan pemantau OAS menilai pemilihan itu dicurangi.
Pejabat-pejabat pemilihan punya waktu sampai 26 Desember untuk mengumumkan pemenang atau keseluruhan pemilihan akan dinyatakan tidak sah.
Pengumuman Minggu bisa memaksa pemrotes kembali turun ke jalan-jalan. [ka]