Presiden Putin Remehkan Sanksi Baru AS

Presiden Rusia Vladimir Putin dalam acara interaktif yang ditayangkan secara nasional melalui televisi di Moskow, Rusia, Kamis, 15 Juni 2017. (Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERS).

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan ia tidak percaya negaranya dan Amerika Serikat bermusuhan. Ia juga meremehkan sanksi-sanksi baru yang diberlakukan terhadap negaranya oleh para legislator Amerika.

Dalam acara interaktif tahunan yang ditayangkan secara nasional hari Kamis (15/6), Putin mengatakan Rusia dan Amerika Serikat telah bertempur bersama dalam dua perang dunia dan “kekaisaran Rusia merupakan kunci dalam memastikan kemerdekaan Amerika.”

“Saya tahu suasana hati rakyat kami, saya tidak percaya Amerika adalah musuh kami. Ada histeria di media dan ini mempengaruhi suasana hati, tetapi banyak orang di Rusia yang mengagumi pencapaian rakyat Amerika, dan saya berharap hubungan akan menjadi normal,” katanya.

Komentar Putin itu dikemukakan sehari setelah Senat Amerika memutuskan untuk memperkuat sanksi-sanksi terhadap Rusia sebagai hukuman atas upayanya mempengaruhi pemilihan presiden Amerika tahun 2016.

Sanksi-sanksi baru yang diloloskan Senat pada hari Rabu itu menarget warga Rusia yang terlibat dalam pelanggaran serius HAM, memasok senjata ke pemerintah Suriah, melakukan aktivitas jahat di dunia maya serta berbisnis dengan kalangan intelijen dan pertahanan Rusia. Sanksi tersebut masih harus disetujui DPR dan kemudian ditandatangani oleh presiden.

Putin meremehkan efektivitas sanksi-sanksi tersebut dan menuding masalah dalam negeri Amerika sebagai alasan pemberlakuannya. [uh/ab]