Vladimir Putin akan tandatangani RUU yang melarang warga AS mengadopsi anak Rusia, yang menurut UNICEF akan mempengaruhi 740.000 anak tanpa pengasuhan orangtua di negara itu.
MOSKOW —
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan berniat menandatangani rancangan undang-undang yang melarang warga Amerika mengadopsi anak-anak Rusia.
Parlemen Rusia memberi persetujuan akhir atas rancangan legislasi itu Rabu. Yang diperlukan sekarang ini hanya tanda tangan Vladimir Putin untuk menjadikannya undang-undang.
Dalam sebuah pertemuan yang ditayangkan melalui televisi Kamis (27/12), Putin mengatakan masih belum meilhat adanya alasan mengapa ia seharusnya tidak menandatangani RUU itu dan ia berniat melakukannya.
Legislasi tersebut akan menghalangi puluhan anak-anak Rusia yang saat ini sedang dalam proses diadopsi oleh keluarga Amerika untuk keluar dari negara dan panti asuhan dengan keadaan yang umumnya buruk. Amerika merupakan tujuan terbesar bagi anak adopsi dari Rusia. Lebih dari 60.000 diantaranya diambil oleh warga Amerika dalam dua dekade terakhir.
Badan PBB untuk dana darurat anak-anak, UNICEF, memperkirakan ada sekitar 740.000 anak-anak yang tidak dalam asuhan orangtua di Rusia, sementara hanya 18.000 orang Rusia yang sekarang menunggu persetujuan mengadopsi anak. Para pejabat Rusia mengatakan mereka ingin mendorong lebih banyak warga Rusia untuk mengadopsi anak yatim piatu di negara itu.
Anggota ombudsman hak anak Pavel Astakhov, yang merupakan pengacara dan aktivis pro-Putin, pada Kamis meminta Presiden untuk memperluas larangan tersebut untuk negara-negara lain.
“Ada sejumlah uang yang sangat besar dan orang-orang niatnya dipertanyakan terlibat dalam skema-skema semi-legal untuk mengekspor anak-anak,” tulisnya di Twitter.
Para kritik mengecam Astakhov, dengan mengatakan bagaimana bisa anggota ombudsman hak anak menghalangi anak-anak memiliki masa depan yang lebih baik.
Undang-undang adopsi tersebut merupakan pembalasan Rusia atas lolosnya Undang-Undang Magnitsky di Amerika.
Undang-Undang Magnitsky, yang ditandatangani Presiden Amerika Barack Obama bulan ini, memberlakukan larangan visa dan sanksi-sanksi keuangan atas para pejabat Rusia yang dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia.
Undang-undang itu mengambil nama Sergei Magnitsky, seorang pengacara anti korupsi Rusia yang meninggal di penjara pada 2009 setelah mendakwa beberapa pejabat yang terlibat dalam skandal pajak jutaan dollar.
Putin mengatakan pihak berwenang di AS secara rutin membiarkan warga Amerika yang diduga melakukan kekerasan terhadap anak yang diadopsi di Rusia tidak mendapat hukuman. Ia jelas mengacu pada Dima Yakovlev, anak balita Rusia yang diduga meninggal karena ayahnya meninggalkannya di mobil selama berjam-jam, yang namanya kemudian dipakai menjadi nama rancangan undang-undang adopsi. (AP)
Parlemen Rusia memberi persetujuan akhir atas rancangan legislasi itu Rabu. Yang diperlukan sekarang ini hanya tanda tangan Vladimir Putin untuk menjadikannya undang-undang.
Dalam sebuah pertemuan yang ditayangkan melalui televisi Kamis (27/12), Putin mengatakan masih belum meilhat adanya alasan mengapa ia seharusnya tidak menandatangani RUU itu dan ia berniat melakukannya.
Legislasi tersebut akan menghalangi puluhan anak-anak Rusia yang saat ini sedang dalam proses diadopsi oleh keluarga Amerika untuk keluar dari negara dan panti asuhan dengan keadaan yang umumnya buruk. Amerika merupakan tujuan terbesar bagi anak adopsi dari Rusia. Lebih dari 60.000 diantaranya diambil oleh warga Amerika dalam dua dekade terakhir.
Badan PBB untuk dana darurat anak-anak, UNICEF, memperkirakan ada sekitar 740.000 anak-anak yang tidak dalam asuhan orangtua di Rusia, sementara hanya 18.000 orang Rusia yang sekarang menunggu persetujuan mengadopsi anak. Para pejabat Rusia mengatakan mereka ingin mendorong lebih banyak warga Rusia untuk mengadopsi anak yatim piatu di negara itu.
Anggota ombudsman hak anak Pavel Astakhov, yang merupakan pengacara dan aktivis pro-Putin, pada Kamis meminta Presiden untuk memperluas larangan tersebut untuk negara-negara lain.
“Ada sejumlah uang yang sangat besar dan orang-orang niatnya dipertanyakan terlibat dalam skema-skema semi-legal untuk mengekspor anak-anak,” tulisnya di Twitter.
Para kritik mengecam Astakhov, dengan mengatakan bagaimana bisa anggota ombudsman hak anak menghalangi anak-anak memiliki masa depan yang lebih baik.
Undang-undang adopsi tersebut merupakan pembalasan Rusia atas lolosnya Undang-Undang Magnitsky di Amerika.
Undang-Undang Magnitsky, yang ditandatangani Presiden Amerika Barack Obama bulan ini, memberlakukan larangan visa dan sanksi-sanksi keuangan atas para pejabat Rusia yang dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia.
Undang-undang itu mengambil nama Sergei Magnitsky, seorang pengacara anti korupsi Rusia yang meninggal di penjara pada 2009 setelah mendakwa beberapa pejabat yang terlibat dalam skandal pajak jutaan dollar.
Putin mengatakan pihak berwenang di AS secara rutin membiarkan warga Amerika yang diduga melakukan kekerasan terhadap anak yang diadopsi di Rusia tidak mendapat hukuman. Ia jelas mengacu pada Dima Yakovlev, anak balita Rusia yang diduga meninggal karena ayahnya meninggalkannya di mobil selama berjam-jam, yang namanya kemudian dipakai menjadi nama rancangan undang-undang adopsi. (AP)