Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan ia tidak menghendaki hukuman berat bagi para anggota band punk rock yang diadili di Moskow atas tuduhan premanisme.
Ucapan Putin hari Kamis itu kepada para wartawan Rusia adalah komentar terbukanya yang pertama mengenai penangkapan bulan Februari dan dakwaan terhadap tiga orang anggota band Pussy Riot yang semua anggotanya perempuan.
Para terdakwa, yang telah meringkuk dalam tahanan selama lima bulan ini, ditangkap setelah melakukan “doa protes” yang politis di Kathedral utama Moskow, hanya beberapa minggu menjelang permilihan presiden yang mengembalikan Putin ke jabatan presiden.
Peradilan mereka, yang telah menarik perhatian internasional, dimulai hari Senin. Para terdakwa diancam kemungkinan hukuman tujuh tahun penjara apabila didapati bersalah.
Sebelumnya hari Kamis, musisi terkemuka Inggris, termasuk Pete Towsend dari The Who, menyerukan kepada Rusia agar membebaskan terdakwa.
Dalam surat terbuka yang dimuat dalam “The Times of London” itu, para musisi Inggris tersebut menyebut dakwaan terhadap anggota band Pussy Riot itu keterlaluan dan menyebut penampilan mereka di Kathedral itu sebagai “protes politik yang syah.”
Surat itu dimuat bertepatan dengan kedatangan Putin di London untuk melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Inggris David Cameron.
Para terdakwa, yang telah meringkuk dalam tahanan selama lima bulan ini, ditangkap setelah melakukan “doa protes” yang politis di Kathedral utama Moskow, hanya beberapa minggu menjelang permilihan presiden yang mengembalikan Putin ke jabatan presiden.
Peradilan mereka, yang telah menarik perhatian internasional, dimulai hari Senin. Para terdakwa diancam kemungkinan hukuman tujuh tahun penjara apabila didapati bersalah.
Sebelumnya hari Kamis, musisi terkemuka Inggris, termasuk Pete Towsend dari The Who, menyerukan kepada Rusia agar membebaskan terdakwa.
Dalam surat terbuka yang dimuat dalam “The Times of London” itu, para musisi Inggris tersebut menyebut dakwaan terhadap anggota band Pussy Riot itu keterlaluan dan menyebut penampilan mereka di Kathedral itu sebagai “protes politik yang syah.”
Surat itu dimuat bertepatan dengan kedatangan Putin di London untuk melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Inggris David Cameron.