Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meninjau kapal Rainbow Warrior III milik organisasi lingkungan hidup Greenpeace, yang tengah berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Jumat (7/6).
JAKARTA —
Presiden Susilo Bambang Yudhyono berkesempatan meninjau kapal Rainbow Warrior III milik organisasi lingkungan hidup internasional Greenpeace, yang tengah berlabuh di Terminal Penumpang Nusantara Pura I, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Jumat (7/6). Kepada lembaga swadaya masyarakat (LSM) internasional yang kerap mengritisi isu lingkungan itu, Presiden mempersilahkan Greenpeace menyampaikan kritik terkait penanganan masalah lingkungan kepada pemerintah RI.
"Kepada Greenpeace sebagai partner saya katakan, kritiklah kami kalau ada hal-hal yang belum benar. Berikan saran atau usulan kepada kami kalau itu baik bagi pemerliharaan lingkungan. Kalau Indonesia melakukan hal-hal yang baik jangan lupa menjelaskan kepada dunia internasional bahwa Indonesia juga memiliki komitmen yang tinggi untuk memelihara lingkungannya," demikian sambutan Presiden SBY dalam kunjungan tersebut.
Setibanya di pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Presiden dan ibu negara serta beberapa menteri, mendapatkan penjelasan dari Direktur Eksekutif Greenpeace Internasional Kumi Naidoo, terkait tujuan serta fungsi kapal Rainbow Warrior. Selepas itu, Presiden dan Ibu Negara langsung naik ke kapal dan melihat-lihat fasilitas yang ada.
Kepada pihak Greenpeace, Presiden memastikan Pemerintah Indonesia berkomitmen terkait beberapa isu lingkungan seperti pengurangan emisi karbon, melakukan moratorium pada hutan-hutan primer dan lahan gambut serta mengatasi illegal fishing.
"Saya katakana kepada Greenpeace, (pemerintah) Indonesia memiliki komitmen yang tinggi untuk terus mengurangi emisi karbon. Memelihara hutan kami. Mengurangi illegal loging. Mengatasi kebakaran hutan. Melakukan moratorium pada hutan-hutan primer dan lahan gambut. Dan yang tidak kalah penting, menanam 1 miliar pohon setiap tahunnya. Saya selaku Presiden Indonesia percaya bahwa 25 hingga 30 tahun mendatang negara kita akan makin hijau, dalam arti makin baik lingkungannya," jelas Presiden SBY.
Direktur Eksekutif Greenpeace Internasional Kumi Naidoo mendukung berbagai langkah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam melindungi kenaekaragaman hayati Indonesia. Kumi juga mengapresiasi kebijakan Indonesia untuk memperpanjang moratorium hingga dua tahun ke depan.
"Saya pikir ini adalah upaya Indonesia mencoba untuk membuktikan secara konsisten kepeduliannya terhadap isu-isu lingkungan dibawah kepemimpinan Presiden SBY. Saya sangat mengapresiasi kebijakan Indonesia untuk memperpanjang moratorium hingga dua tahun ke depan," ungkapnya.
Lebih lanjut, Direktur Eksekutif Greenpeace Internasional Kumi Naidoo berharap, Presiden Yudhoyono dapat terus memberikan dukungan dan ruang bagi pertumbuhan masyarakat sipil yang kuat dan dinamis, guna melindungi lingkungan sehingga memastikan masa depan menjadi lebih baik.
Sebagai rasa terimakasih atas kunjungan Presiden Yudhoyono ke kapal Rainbow Warrior, seluruh kru kapal, menyanyikan lagu berbahasa Indonesia berjudul Berita Cuaca yang pernah dipopulerkan musisi Indonesia almarhum Gombloh.
Kapal Rainbow Warrior berlabuh di Tanjung Priok sejak Kamis (6/6), setelah pelayaran dari Papua. Kedatangan kapal ini, juga dimeriahkan dengan pameran lingkungan di Tanjung Priok. Kapal ini akan dibuka secara umum tanggal 8-9 juni 2013, untuk mendorong kepedulian masyarakat terhadap lingkungan.
Kapal Rainbow Warrior III merupakan satu dari tiga buah kapal yang digunakan Greenpeace untuk menjalankan aksinya menentang perusakan lingkungan di berbagai negara. Dua kapal lainnya, Arctic Sunrise dan Esperanza beraksi di belahan Bumi utara hingga ke kutub.
Rainbow Warrior III merupakan reinkarnasi dari kapal yang dioperasikan Greenpeace dengan nama yang sama. Kapal pertama Rainbow Warrior di tenggelamkan dengan bom di pelabuhan Auckland Selandia Baru, pada 10 Juli 1985, saat menentang percobaan nuklir Prancis.
Untuk menggantikannya, Greenpeace mengoperasikan Kapal Rainbow Warrior II pada 1989 dan diistirahatkan pada 2011. Rainbow Warrior II telah mengunjungi Indonesia tiga kali pada 2004, 2005 dan 2007.
"Kepada Greenpeace sebagai partner saya katakan, kritiklah kami kalau ada hal-hal yang belum benar. Berikan saran atau usulan kepada kami kalau itu baik bagi pemerliharaan lingkungan. Kalau Indonesia melakukan hal-hal yang baik jangan lupa menjelaskan kepada dunia internasional bahwa Indonesia juga memiliki komitmen yang tinggi untuk memelihara lingkungannya," demikian sambutan Presiden SBY dalam kunjungan tersebut.
Setibanya di pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Presiden dan ibu negara serta beberapa menteri, mendapatkan penjelasan dari Direktur Eksekutif Greenpeace Internasional Kumi Naidoo, terkait tujuan serta fungsi kapal Rainbow Warrior. Selepas itu, Presiden dan Ibu Negara langsung naik ke kapal dan melihat-lihat fasilitas yang ada.
Kepada pihak Greenpeace, Presiden memastikan Pemerintah Indonesia berkomitmen terkait beberapa isu lingkungan seperti pengurangan emisi karbon, melakukan moratorium pada hutan-hutan primer dan lahan gambut serta mengatasi illegal fishing.
"Saya katakana kepada Greenpeace, (pemerintah) Indonesia memiliki komitmen yang tinggi untuk terus mengurangi emisi karbon. Memelihara hutan kami. Mengurangi illegal loging. Mengatasi kebakaran hutan. Melakukan moratorium pada hutan-hutan primer dan lahan gambut. Dan yang tidak kalah penting, menanam 1 miliar pohon setiap tahunnya. Saya selaku Presiden Indonesia percaya bahwa 25 hingga 30 tahun mendatang negara kita akan makin hijau, dalam arti makin baik lingkungannya," jelas Presiden SBY.
Direktur Eksekutif Greenpeace Internasional Kumi Naidoo mendukung berbagai langkah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam melindungi kenaekaragaman hayati Indonesia. Kumi juga mengapresiasi kebijakan Indonesia untuk memperpanjang moratorium hingga dua tahun ke depan.
"Saya pikir ini adalah upaya Indonesia mencoba untuk membuktikan secara konsisten kepeduliannya terhadap isu-isu lingkungan dibawah kepemimpinan Presiden SBY. Saya sangat mengapresiasi kebijakan Indonesia untuk memperpanjang moratorium hingga dua tahun ke depan," ungkapnya.
Lebih lanjut, Direktur Eksekutif Greenpeace Internasional Kumi Naidoo berharap, Presiden Yudhoyono dapat terus memberikan dukungan dan ruang bagi pertumbuhan masyarakat sipil yang kuat dan dinamis, guna melindungi lingkungan sehingga memastikan masa depan menjadi lebih baik.
Sebagai rasa terimakasih atas kunjungan Presiden Yudhoyono ke kapal Rainbow Warrior, seluruh kru kapal, menyanyikan lagu berbahasa Indonesia berjudul Berita Cuaca yang pernah dipopulerkan musisi Indonesia almarhum Gombloh.
Kapal Rainbow Warrior berlabuh di Tanjung Priok sejak Kamis (6/6), setelah pelayaran dari Papua. Kedatangan kapal ini, juga dimeriahkan dengan pameran lingkungan di Tanjung Priok. Kapal ini akan dibuka secara umum tanggal 8-9 juni 2013, untuk mendorong kepedulian masyarakat terhadap lingkungan.
Kapal Rainbow Warrior III merupakan satu dari tiga buah kapal yang digunakan Greenpeace untuk menjalankan aksinya menentang perusakan lingkungan di berbagai negara. Dua kapal lainnya, Arctic Sunrise dan Esperanza beraksi di belahan Bumi utara hingga ke kutub.
Rainbow Warrior III merupakan reinkarnasi dari kapal yang dioperasikan Greenpeace dengan nama yang sama. Kapal pertama Rainbow Warrior di tenggelamkan dengan bom di pelabuhan Auckland Selandia Baru, pada 10 Juli 1985, saat menentang percobaan nuklir Prancis.
Untuk menggantikannya, Greenpeace mengoperasikan Kapal Rainbow Warrior II pada 1989 dan diistirahatkan pada 2011. Rainbow Warrior II telah mengunjungi Indonesia tiga kali pada 2004, 2005 dan 2007.