Presiden Serbia Janjikan Pemilihan Parlemen Lebih Awal

  • Associated Press

Para pendukung Presiden Serbia Aleksandar Vucic meggelar aksi mendukung kebijakan pemerintahan sang presiden di Belgrade, Serbia, pada 26 Mei 2023. (Foto: Reuters/Marko Djurica)

Presiden Serbia, pada Rabu (7/6), menjanjikan pemilihan parlemen awal, dalam upaya nyata untuk meredam protes besar-besaran terhadap pemerintahannya yang populis setelah dua penembakan massal mengguncang negara itu. Dalam pidato kepada rakyat, Presiden Aleksandar Vucic mengatakan pemungutan suara akan diadakan “pada akhir tahun ini.”

“Kini jelas bahwa kita akan menggelar pemilihan parlemen lebih awal. Tinggal bulan apa pastinya pemilu ini akan diadakan,” kata Vucic. Ia diapit sekutu dekatnya, Perdana Menteri Ana Brnabic, yang menyatakan "siap mengundurkan diri."

Sebagian besar partai oposisi menolak mengadakan pemilu jika Vucic tetap menancapkan kekuasaan di semua bidang, termasuk media arus utama, yang hampir sepenuhnya berada di bawah kendalinya.

BACA JUGA: Uni Eropa, AS Minta Kosovo Mundur dalam Kemelut dengan Serbia atau Hadapi 'Konsekuensi'

Puluhan ribu orang berdemonstrasi di Belgrade, ibu kota Serbia, bahkan ketika Vucic menolak bertanggung jawab atas krisis dan mengabaikan tuntutan demonstran agar ia mengundurkan diri. Ia mengatakan bahwa demonstran menggunakan penembakan massal untuk merebut kekuasaan tanpa pemilihan, meskipun itu berarti membunuh dia dan keluarganya.

Demonstran menuntut mundurnya pejabat senior pemerintah dan dicabutnya izin penyiaran dua jaringan televisi propemerintah yang, menurut mereka, mempromosikan kekerasan dan mengagungkan tokoh-tokoh jahat.

Protes baru direncanakan akhir pekan ini untuk menunjukkan tantangan yang semakin serius bagi Vucic. Protes tersebut menjadi mungkin menjadi protes terbesar yang dihadapinya sejak berkuasa 11 tahun lalu. [ka/jm]